MANADO. Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Utara berharap, kredit perbankan di kawasan ini tumbuh 15% di tahun 2015. Keinginan ini lebih tinggi ketimbang realisasi tahun lalu yang sebesar 12%.
Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut), Luctor Tapiheru mengakui, masih ada tantangan perbankan di tahun ini. "Memang kondisi makro ekonomi yang kurang stabil saat ini membuat perbankan juga bersikap wait and see dalam melakukan ekspansi," jelasnya.
Perbankan alhasil lebih banyak fokus pada penghimpunan dana murah seperti tabungan dan giro.
Untuk mendorong permintaan kredit, Luctor berpendapat, pemerintah harus mempercepat pengadaan protek.
Saat ini, katanya, kebanyakan perbankan fokus pada penghimpunan dana murah seperti tabungan dan giro. Sehingga, kata Luctor, untuk menggerakkan perekonomian harus didorong pembangunan proyek dari pemerintah yang pengerjaannya harus dipercepat.
Dia menjelaskan, penyaluran kredit perbankan Sulut hingga Maret 2015 mencapai Rp 26,39 triliun atau meningkat 12,12% jika dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya hanya Rp 23,54 triliun.
Begitu juga, katanya, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya tumbuh 1,82% dari Rp19,77 triliun di Februari menjadi Rp 20,36 triliun pada Maret 2015.
Memang, katanya, jika dibandingkan dengan kredit konsumsi sebesar 60,86% dari keseluruhan kredit, belum begitu seimbang tapi setidaknya terus mengalami peningkatan untuk pembiayaan di sektor riil. (Jootje Kumajas)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News