BMKG: Ada Sesar Baru yang Jadi Penyebab Gempa Sumedang

Selasa, 09 Januari 2024 | 04:41 WIB   Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie
BMKG: Ada Sesar Baru yang Jadi Penyebab Gempa Sumedang

ILUSTRASI. BMKG angkat bicara mengenai penyebab gempa Sumedang yang terjadi pada Minggu (31/12/2023). TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)


Oleh karena itu, sambung Dwikorita, BMKG bersinergi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang (BPBD), BNPB, SAR dan Kementerian Sosial berupaya menenangkan warga dengan memberikan literasi/edukasi kegempaan, serta langkah-langkah mitigasi dan penyelamatan diri yang harus dilakukan sebelum, saat dan sesudah gempabumi.

Tidak hanya itu, sambung dia, BMKG juga telah melakukan survey dan sejumlah kajian diantaranya survei seismisitas, survei makroseismik, survei mikrozonasi, survei deformasi, pemotretan udara dengan lidar, evaluasi morfotektonik, dan survei struktur sesar bawah permukaan.

"Survei-survei tersebut dilakukan untuk memetakan aktivitas dan sebaran gempabumi serta mengetahui secara detail penyebab utama terjadinya gempabumi tersebut, termasuk mengidentifikasi dan memvalidasi jalur sesar," paparnya.

Dwikorita menyampaikan sejumlah rumusan rekomendasi BMKG kepada pemerintah daerah dan sejumlah pihak terkait. Rekomendasi tersebut yaitu :

1. Evaluasi Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sumedang dengan mempertimbangkan Peta Zona Bahaya Gempabumi serta pelamparan sesar aktif (Sesar Sumedang);

2. Evaluasi dan penerapan Building Code (aturan standar bangunan tahan gempa) berdasarkan Peta Mikrozonasi berbasis Peak Ground Acceleration (PGA);

Baca Juga: Bantuan Rp 60 Juta akan Diberikan Untuk Rumah Rusak Berat Akibat Gempa Sumedang

3. Edukasi dan sosialisasi kebencanaan yang berkesinambungan, terkait potensi bencana gempabumi, maupun bahaya ikutannya, serta potensi bencana hidrometeorologi;

4. Masyarakat harus terus didampingi dan diingatkan agar tidak terpengaruh isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

"BMKG siap mendukung penuh program edukasi dan literasi kebencanaan kepada masyarakat. Kami juga mengimbau kepada masyarakat agar memonitor perkembangan informasi dari BMKG yang disampaikan melalui berbagai platform resmi, media atau melalui posko utama," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru