GEMPA - JAKARTA. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) masih mengumpulkan data dari gempa magnitudo 7,2 yang mengguncang wilayah Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara.
Kepala Pusdiklat Penanggulangan Bencana BNPB Agus Wibowo mengatakan, ada dua orang meninggal dan lebih dari 2.000 orang mengungsi akibat gempa yang terjadi pada Minggu (14/7). Hingga tadi pagi pukul 07:00 WIB telah terjadi gempa susulan sebanyak 65 kali dengan kedalaman rata-rata 10 km.
"Korban dampaknya meninggal ada 2 atas nama ibu Aisyah di Desa Gane Luar dan ibu Halimah belum diketahui umurnya tinggal di desa Gane Barat. Lebih dari 2000 jiwa mengungsi di pengungsian," kata Agus, Senin (15/7).
Agus mengatakan, para pengungsi ada di 14 titik lokasi yaitu Kantor Polsek Saketa, 89 orang; Kantor PDAM Saketa, 65 orang; Aula Kantor Bupati Halmahera Selatan, 300 orang; Polres Halmahera Selatan, 170 orang; Masjid Raya Halmahera Selatan, 500 orang. Kantor Dinas Sosial Halmahera Selatan, 70 orang; Kodim 1509, 45 orang; Rumah Dinas Ketua DPRD, 100 orang; Rumah Dinas Wakil Ketua II DPRD, 50 orang; Rumah Dinas Bupati Halmahera Selatan, 70 orang; SMAN 5 Halmahera Selatan, 84 orang.
Kantor Pemda Halmahera Tengah dan Kantor DPRD Halmahera Tengah, 25 Kepala Keluarga. Bukit Goeng/ Cafe Goeng, 15 Kepala Keluarga. Kecamatan Bacan Selatan 1000 Jiwa. Pengungsi mandiri di Desa Hidayat, Desa Makean, dan Desa Tomon.
Agus mengatakan, sejak kemarin sore BNPB telah memerintahkan Tim Reaksi Cepat untuk bergerak ke lokasi gempa. BNPB juga menurunkan tim drone untuk melakukan survei data. "Kemarin sore kepala BNPB langsung memerintahkan Tim reaksi cepat dari BNPB untuk segera bergerak ke Ternate ke lokasinya lokasi gempanya. kemudian BNPB juga akan menurunkan tim dronenya terutama untuk inventarisasi dampaknya," ujarnya.
Agus menambahkan, kerusakan rumah akibat gempa yang saat ini sudah didata sebanyak 58 unit, dengan rincian Desa Ranga-ranga, Kec. Gane Timur Selatan, Halmahera Selatan, 20 unit; Desa Saketa, Kec. Gane Barat, Halmahera Selatan, 28 unit; Desa Dolik, Kec. Gane Barat Utara, Halmahera Selatan 6 unit dan Desa Kluting Jaya, Kec. Weda Selatan, Halmahera Tengah, 5 unit.
Selanjutnya, Agus mengatakan, kemungkinan warga desa Saketa, Halmahera Selatan masih terisolasi karena dua jembatan terputus. Namun, pihaknya belum mendapatkan informasi lebih lengkap. "Kemungkinan besar ada yang terisolasi, tapi kami belum dapat infonya. Karena infonya masih sedikit," pungkasnya. (Haryanti Puspa Sari)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul BNPB: 2 Orang Meninggal dan 2.000 Pengungsi Akibat Gempa Maluku Utara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News