Bupati Kudus klaim kasus Covid-19 di daerahnya sudah mulai melandai

Kamis, 10 Juni 2021 | 17:36 WIB   Reporter: Ratih Waseso
Bupati Kudus klaim kasus Covid-19 di daerahnya sudah mulai melandai

ILUSTRASI. Petugas menyemprotkan disinfektan di sekitar jalan desa yang ditutup akibat karantina wilayah di Desa Pedawang, Kudus, Jawa Tengah


Kedua adanya tradisi silahturahmi saat lebaran yang menjadi faktor meningkatnya kasus di kota kretek tersebut. Serta kegiatan pariwisata yang dinilai melebihi kapasitas yang telah ditetapkan. Hartopo menyebut, kapasitas tempat wisata di daerahnya telah ditetapkan maksimal hanya 30%.

"Di Kudus itu sudah biasa silaturahmi makan-makan ada suguhan. Orang-orang buka masker saat makan-makan hidangan. Nah ini kan potensinya luar biasa terpapar," jelasnya.

Dengan lonjakan yang terjadi Pemerintah Kabupaten sudah menutup semua akses terutama di perbatasan Kudus dengan Jepara, Demak, Grobogan dan Pati. Untuk penutupan ini dibentuk juga cek poin yang akan memeriksa setiap mobilitas masyarakat yang akan masuk ke Kudus.

"Setiap orang yang masuk Kudus kita akan cek dan kalau memang tujuannya tidak terlalu urgent akan kita kembalikan [putar balik]," ujarnya.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, meski sebelum Lebaran Pemerintah telah melakukan pembatasan mobilisasi masyarakat, namun lonjakan yang terjadi di Kudus merupakan faktor dari adanya kegiatan lokal.

Baca Juga: Tetap lakukan karantina usai tiba dari negara lain

"Kegiatan mobilisasi sudah ditekan tapi berpulang pada kegiatan lokal. Kegiatan lokalnya melakukan mobilisasi seperti yang disampaikan Pak Bupati, tetap saja akan bocor juga. Kasusnya ini mungkin agak sedikit turun dibanding perkiraan. Kalau kita tidak melakukan ancang-ancang sebelum Lebaran mungkin bukan hanya Kudus dan Bangkalan tapi daerah lain akan mengalami hal yang sama," ungkapnya.

Untuk menyikapi adanya lonjakan kasus di Kudus dan Bangkalan, pemerintah telah memberikan dukungan berupa fasilitas tempat tidur, alat medis dan juga obat-obatan.

Selain itu juga dilakukan mobilisasi tenaga kesehatan ke dua daerah tadi untuk membantu penanganan pasien di sana.

"Sekarang sudah ada ratusan tenaga kerja yang mengalami infeksi maka bantuan tenaga kesehatan tersebut sangat diperlukan," kata Dante.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto
Terbaru