ERUPSI GUNUNG - BOGOR. Sebagian warga masyarakat di sekitar Bogor dan Depok, Jawa Barat, mengabarkan suara dentuman berulang-ulang sekitar pukul 02.00 WIB - 03.00 WIB.
"Suaranya seperti orang menurunkan batu dari truk," kata Sefri, warga Sawangan Depok kepada KONTAN.co.id.
"Saya dibangunkan anak yang terbangun lebih dulu karena mendengar dentuman itu," tutur dia.
Baca Juga: Sempat hilang, layanan GoRide di Bodetabek sudah aktif lagi
Agung, seorang warga Kota Bogor, juga menurutkan hal yang sama. Sekitar pukul 02.30 dia mendengar suara dentuman berulang-ulang. Cuma, dia mendeskripsikan suara itu seperti geluduk di langit.
Maulana, juga warga Bogor, yang mendengar dentuman itu mengira ada tetangga yang memukul-mukul tembok rumah. "Mirip benturan di tembok," katanya.
Ternyata suara dentuman itu terdengar juga olah banyak warga masyarakat lain. Mereka menggambarkan apa yang mereka dengar lewat Twitter.
Tak sedikit pula yang menyertakan video dalam cuitannya. Salah satu akun yang mengaku tinggal di Cibinong menyertakan video pintu rumahnya yang bergetar setiap kali dentuman terdengar.
Tak sedikit pula di antara mereka yang mengaku terbangun dari tidur nyenyak lantaran dentuman ini.
Sejauh ini belum ada keterangan atau informasi resmi mengenai asal mula dentuman yang membingungkan tersebut.
Namun, segera warga menghubungkan dengan erupsi Gunung Anak Krakatau.
Baca Juga: Pasien sembuh positif Covid-19 di Depok bertambah 11 orang
Berdasarkan informasi dari situs Magma Kementerian ESDM, Gunung Anak Krakatau meletus pada Jumat (10/4/2020). Letusan pertama terjadi pukul 09.10 WIB.
"Terjadi erupsi G. Merapi pada hari Jumat, 10 April 2020, pukul 09:10 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 3000 m di atas puncak (± 5968 m di atas permukaan laut)," tulis situs tersebut.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 75 mm dan durasi 103 detik."
Baca Juga: Jokowi putuskan beri bansos Rp 600.000 per bulan, ini yang berhak menerima
Laporan letusan berikutnya muncul pada pukul 21.58 WIB. "Tinggi kolom abu teramati ± 200 m di atas puncak (± 357 m di atas permukaan laut)," tulis situs tersebut.
Adapun letusan berikutnya lagi terjadi pada pukul 22.35 WIB. Tinggi kolom abu teramati kurang lebih 500 m di atas puncak.
Entah apakah memang dentuman misterius dini hari tadi berasal dari letusan Gunung Anak Krakatau atau tidak. Penelusuran KONTAN.co.id dari situs Magma Kementerian ESDM, Gunung Anak Krakatau relatif rutin erupsi.
Sebelum ini, gunung di Selat Sunda itu dilaporkan erupsi pada 2 April 2020 dan 29 Maret 2020 lalu. Waktu itu tidak tersebar kabar warga mendengar dentuman letusan.
Hingga tulisan ini naik ke server web, dentuman masih terdengar secara berkala dari Bogor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News