UMKM - SURABAYA. Digitalisasi kini menjadi kata kunci di sektor publik dan dunia usaha. Ini perlu diperkuat dengan integrasi sistem, sehingga mengubah tabiat dan perilaku dari paper-based (berbasis kertas) menjadi paperless (hemat kertas).
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengatakan, saat ini masih terjadi upaya digitalisasi tanpa melakukan perubahan proses bisnis.
"Sekarang orang bisa melakukan aplikasi online, masuk meja depan. Karena proses tidak dibuat lebih sederhana, akhirnya numpuk di meja depan,” katanya di acara Road to IDC (Indonesia Digital Conference) Jawa Timur, Rabu (17/11).
Itu terjadi karena aplikasi membuat banyak orang lebih mudah mengakses, tapi layanan yang dirasakan tetap lambat. Soalnya, informasi layanan lanjutan tidak disampaikan dengan jelas.
“Ini yang menyebabkan masyarakat tak antusias terhadap opsi digital. Mereka tidak yakin apakah akan dilayani," ujar Emil di acara bertajuk Digitalisasi, Kunci Akselerasi Jawa Timur Bangkit tersebut.
Baca Juga: Dorong ekspor, Kemkop UKM fasilitasi sertifikasi HACPP bagi sejumlah UMKM
Emil menyebutkan, pekerjaan rumah pemerintah adalah menjadikan digitalisasi bukan sebagai kosmetik belaka.
"Proses bisnis kita masih paper-based, bukan paperless. Sering proses digital mempersulit, bukan mempermudah. Aspek kemudahan dan kesederhanaan harus dipikirkan saat kita mendigitalisasi proses," ungkap dia.
Emil mencontohkan, masih perlu fotokopi kartu keluarga dan kartu tanda penduduk saat mengurus sesuatu. Seharusnya, itu sudah ada di data base pemerintah.
"Buat apa diulang-ulang? Saya bilang begini karena kita masih berproses. Tapi di sisi lain kita harus hargai proses ke sana," katanya di acara yang digelar secara daring oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI).
Di sisi dunia usaha, Head of Small Medium Enterprise Partnership Programme PT Pertamina Rudi Ariffianto menjelaskan, perusahaannya telah menggunakan teknologi digital secara komprehensif untuk mendongkrak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan.
Baca Juga: Smesco dan Lakon Indonesia mengembangkan siluet fashion Indonesia bagi UMKM