Digitalisasi dan integrasi sistem, percepat kebangkitan ekonomi Jawa Timur

Rabu, 17 November 2021 | 19:12 WIB   Reporter: SS. Kurniawan
Digitalisasi dan integrasi sistem, percepat kebangkitan ekonomi Jawa Timur

Road to IDC (Indonesia Digital Conference) Jawa Timur bertema Digitalisasi, Kunci Akselerasi Jawa Timur Bangkit yang diselenggarakan secara daring oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Rabu (17/11/2021).


Tahun ini, bekerjasama dengan Kementerian Desa, Bank Indonesia, dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Pertamina mengadakan eksibisi yang melibatkan 200 lebih UMKM binaan. 

Dalam acara SMEXPO itu, lebih 2.000 UMKM binaan yang mendaftar. “Kami berharap, bisa meningkatkan kapabilitas UMKM agar lebih resilience dalam menghadapi distraksi baru dan memperluas pasar," sebut Rudi.

Sementara di bidang pemerintahan, Pemerintah Kota Surabaya dan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro sama-sama terus mengembangkan teknologi digital untuk pelayanan publik. 

"Sekitar 40,15 persen Bojonegoro adalah kawasan hutan. Tapi kami tak putus asa. Kami siapkan Bojonegoro Smart City dan Bojonegoro sudah satu data," kata Bupati Bojengoro Anna Mu'awanah.

Pemkab Bojonegoro menciptakan 100.000 lapangan kerja dan melakukan pelatihan teknologi informasi. Selin itu, memberikan pelatihan operator sistem informasi desa. 

Baca Juga: BNI dukung petani porang dengan menyalurkan KUR

“Kami juga baru saja mengubah regulasi, membuat muatan lokal digitalisasi di masing-masing sekolah yang kami tuangkan dalam kurikulum sejak SD," kata Anna. 

"Selain kami menggunakan tenaga pengajar, kami juga merekrut P3K untuk sektor-sektor teknologi informasi. Saat ini terdapat tenaga teknologi informasi sebanyak 26 orang yang bekerja di Dinas Kominfo," imbuhnya.

Sedang Pemerintah Kota Surabaya berupaya membudayakan masyarakat agar mencintai produk lokal melalui digitalisasi melalui aplikasi E-Peken. 

"Semua aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemkot wajib membeli kebutuhan bahan pokok lewat aplikasi E-Peken," ungkap Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya Muhammad Fikser.

Saat ini ada 253 toko kelontong yang tergabung dengan E-Pekan binaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surabaya. Selain itu, ada UMKM yang menjual kerajinan, pakaian, dan kuliner. 

"ASN dipaksa membeli. Bagaimana cara kontrolnya? Semua ASN sudah punya akun, dari monitoring bisa dilihat tanggal transaksinya," ujar Fikser.

Baca Juga: Jokowi: Industri otomotif membawa gerbong UMKM penyuplai komponen yang tidak sedikit

Editor: S.S. Kurniawan
Terbaru