Digitalisasi dan integrasi sistem, percepat kebangkitan ekonomi Jawa Timur

Rabu, 17 November 2021 | 19:12 WIB   Reporter: SS. Kurniawan
Digitalisasi dan integrasi sistem, percepat kebangkitan ekonomi Jawa Timur

Road to IDC (Indonesia Digital Conference) Jawa Timur bertema Digitalisasi, Kunci Akselerasi Jawa Timur Bangkit yang diselenggarakan secara daring oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Rabu (17/11/2021).


"Dalam 1,5 tahun ini, kami sudah melakukan 414 pelatihan yang diikuti 11.955 UMKM. Teknologi digital memudahkan semua. Kami melakukan 33 pameran online dan offline dengan diikuti 292 mitra binaan," sebut dia.

Hasilnya, 656 mitra UMKM binaan Pertamina memiliki izin dan sertifikasi usaha. Sementara 1.935 mitra UMKM binaan dan 4.845 mitra UMKM binaan melalui Rumah BUMN naik kelas pada 2019-2021. 

"Ada 291 mitra binaan yang omzetnya bertambah dan 61 UMKM yang mengglobal menjadi eksportir baru," beber Rudi. Semua itu, dia menambahkan, tak lepas dari sembilan program unggulan Pertamina. 

Pertama, UMK Academy. UMKM mitra binaan mendapat pembelajaran dan akselerasi agar bisa berprestasi dan naik kelas. Kedua, hibah teknologi tepat guna bagi UMKM yang berkeinginan kuat untuk berkembang. 

Ketiga, sertifikasi dan perizinan. Keempat, display product SME. Kelima, e-learning. "Kami siapkan agar UMKM berlatih mandiri," kata Rudi. 

Baca Juga: Menteri Investasi siap fasilitasi De Heus bangun industri pakan ternak di Jawa Timur

Keenam, publikasi UMKM. "Kami mencatat ada lima ribu pemberitaan pada 2020 tentang UMKM binaan Pertamina. Kami harapkan pemberitaan bisa efektif mendorong pemasaran produk UMKM kita," kata Rudi. 

"Kami cantumkan link pemasaran dalam pemberitaan, sehingga masyarakat bisa bertransaksi langsung. Kami juga sediakan alat pajang digital di sosial media," imbuhnya.

Ketujuh, penjualan produk UMKM melalui e-commerce. "Kami bekerjasama dengan Idea dan beberapa pengelola e-commerce agar bisa menjadikan mitra UMKM binaan Pertamina lebih ramah digital, bisa mengelola marketplace sebaik mungkin," ujar Rudi. 

"UMKM binaan kami banyak yang sudah punya akun. Tapi, bagaimana mengonversi akun agar bisa menghasilkan transaksi penjualan, perlu pelatihan lebih banyak lagi," tambah dia.

Kedelapan, katalog SME 100. Katalog ini juga bisa menjadi sarana publikasi. Kesembilan, program eksibisi atau eksibisi virtual. "Pandemi membuat kami adaptif dan membuat eksibisi pertama di Indonesia yang sophisticated (kompleks) persiapannya,” kata Rudi. 

Baca Juga: Kemenperin terus dorong pengembangan kawasan industri halal

Editor: S.S. Kurniawan

Terbaru