Peristiwa

Geliat Ekspor Perikanan Kepri Kembali, 7 Ton Ikan Kerapu Meluncur ke Hong Kong

Senin, 15 September 2025 | 20:32 WIB
Geliat Ekspor Perikanan Kepri Kembali, 7 Ton Ikan Kerapu Meluncur ke Hong Kong

ILUSTRASI. Gubernur Kepri Ansar Ahmad bersama Wakil Gubernur Kepri Nyanyang Haris Pratamura memegang ikan kerapu. Gubernur Ansar melepas 7 ton ikan kerapu ekspor secara simbolis di Pulau Sirai, Kabupaten Bintan, Senin (15/9).


Reporter: Yudho Winarto  | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad melepas secara simbolis 7 ton ikan kerapu ekspor di Pulau Sirai, Kabupaten Bintan, Senin (15/9/2025).

Rinciannya, sebanyak 3,5 ton ikan kerapu tiger, cantang, dan lumpur dari Pulau Sirai akan diberangkatkan bersama 3,5 ton ikan kerapu dari Sedanau, Bunguran Barat, Natuna, sebagai pintu ekspor ke Hong Kong, China.

Baca Juga: Pencemaran Udang Asal Indonesia Harus Dituntaskan

Acara ini juga diikuti secara virtual oleh Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Tornanda Syaifullah, serta Direktur Tindakan Karantina Ikan, Akhmad Al Faraby.

Hadir langsung di lokasi antara lain Wakil Gubernur Kepri Nyanyang Haris Pratamura, Kepala Balai Karantina Kepri Hasim, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kepri Said Sudrajad, para kepala OPD Pemprov Kepri, serta Ketua DPD HNSI Kepri yang juga pimpinan PT Pelayaran Nasional Putri Ayu Jaya, Eko Prihananto.

Pelepasan ekspor ini menjadi momentum penting karena menandai dimulainya kembali aktivitas ekspor komoditas perikanan Kepri ke Hongkong, yang sempat terhenti selama tujuh bulan terakhir.

Kegiatan ini juga mendukung pencapaian target ekspor perikanan nasional.

Gubernur Ansar Ahmad menegaskan, potensi perikanan di Kepri sangat besar, baik dari sektor perikanan tangkap, budidaya, maupun pengolahan dan pemasaran hasil perikanan.

Baca Juga: Ekspor Perikanan RI Tembus US$ 2,98 Miliar pada Semester I-2025

Untuk menjaga keberlanjutannya, Pemprov Kepri telah menyiapkan kawasan konservasi perikanan budidaya seluas sekitar 2,9 juta hektare.

“Ketika dilaporkan adanya gangguan pada kegiatan ekspor beberapa waktu lalu, saya berdiskusi dan meminta bantuan Wakil Gubernur untuk mendampingi DKP berkomunikasi dengan pemerintah pusat serta para pemangku kepentingan di daerah. Alhamdulillah, dengan kolaborasi bersama Pemerintah Pusat melalui kementerian dan lembaga terkait, seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Karantina Indonesia, Kementerian Luar Negeri, dan Kedutaan Besar kedua negara, hari ini kita bersama-sama melepas ekspor ini,” ujar Ansar dalam keterangan resminya.

Gubernur menambahkan, akibat terhentinya ekspor selama tujuh bulan, terjadi potensi kehilangan pendapatan sekitar Rp3 miliar setiap bulan. “Hari ini kita merasa bahagia karena ekspor kembali berjalan. Kita yakin ini akan memberikan kontribusi besar bagi devisa negara,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur Tindakan Karantina Ikan Akhmad Al Faraby menyampaikan apresiasi atas kerja keras seluruh pihak.

Baca Juga: KKP Pastikan Isu Udang Radioaktif Tak Ganggu Komoditas Perikanan Lain

“Kembalinya ekspor ikan kerapu ini bukan sesuatu yang mudah, melainkan hasil kerja sama, kerja keras, dan komitmen semua pihak, mulai dari pembudidaya, pelaku usaha, pemerintah daerah hingga pemerintah pusat. Badan Karantina Indonesia memastikan setiap komoditas perikanan yang diekspor sehat, berkualitas, dan memiliki daya tahan tinggi,” jelasnya.

Akhmad menegaskan, ikan kerapu merupakan salah satu komoditas unggulan asal Kepri dengan nilai ekonomi tinggi dan permintaan kuat di pasar internasional, sehingga memberi kontribusi signifikan bagi perekonomian daerah maupun nasional.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Tornanda Syaifullah menambahkan, pada 2024 nilai ekspor perikanan Indonesia mencapai US$5,95 miliar, naik 5,7% dibanding tahun sebelumnya.

“Capaian ini menjadikan Indonesia salah satu pemasok utama produk perikanan dunia, dengan pangsa pasar 3,2% dari total impor dunia pada 2024.

Baca Juga: KKP Siapkan Regulasi untuk Lindungi Produk Perikanan dan Garam Lokal

Negara tujuan utama ekspor produk perikanan Indonesia antara lain Amerika Serikat, Tiongkok, ASEAN, Jepang, dan Uni Eropa,” ujar Tornanda.

Lebih lanjut, Tornanda menyebutkan bahwa Kepulauan Riau menempati posisi kelima sebagai daerah pengekspor ikan kerapu terbesar di Indonesia, dengan nilai ekspor mencapai US$3,88 juta atau 8,54% dari total ekspor ikan kerapu nasional pada 2024.

Selanjutnya: Tingkatkan Pengalaman Pengguna dan Monetisasi Trafik, XLSMART Gandeng Telkom

Menarik Dibaca: 4 Makanan yang Meningkatkan Hormon Kortisol atau Hormon Stres, Kurangi!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Terbaru