SIAGA BENCANA - Jakarta. Prediksi Gunung Merapi akan meletus dalam waktu dekat bakal menjadi nyata. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BBPTKG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meningkatkan status aktivitas Gunung Merapi dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III).
Berdasarkan keterangan resmi Kementerian ESDM, status Siaga Gunung Merapi berlaku mulai 5 November 2020 pukul 12.00 WIB. Asal tahu saja, level status Gunung Merapi ada 4, level I adalah Aktiv Normal, sedangkan level IV status Awas yang paling mungkin terjadinya erupsi atau Gunung Merapi akan meletus.
Perubahan status aktivitas Gunung Merapi ini berdasarkan evaluasi data pemantauan BPPTKG. Sejak Oktober 2020, status kegempaan Gunung Merapi terpantau meningkat semakin intensif. Pada 4 November 2020, secara rerata tercatat terjadi sebanyak 29 kali gempa vulkanik dangkal per hari, guguran 57 kali per hari, hembusan 64 kali per hari.
Kondisi data pemantauan di atas sudah melampaui kondisi saat menjelang munculnya kubah lava, 26 April 2006 lalu. Tetapi masih lebih rendah jika dibandingkan kondisi sebelum erupsi tahun 2020.
Baca juga: Daftar potongan harga mobil baru November 2020, Avanza, Livina, Xpander dll
Berdasarkan pengamatan morfologi kawah Gunung Merapi dengan foto udara (drone) pada 3 November 2020, belum terlihat adanya pembentukan kubah lava baru. Sampai saat ini deformasi dan kegempaan Gunung Merapi masih terus meningkat.
Berdasarkan hal tersebut dimungkinkan terjadi proses ekstrusi magma secara cepat atau letusan eksplosif. "Berdasarkan laporan yang kami terima dari BPPTKG, potensi ancaman bahaya jika Gunung Merapi meletus berupa guguran lava, lontaran material dan awan panas sejauh maksimal 5 km dari bibir kawah," lanjut Agung Pribadi, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, dalam keterangan tertulis, Kamis (5/11).
Dengan ditetapkannya status Siaga Gunung Merapi yang akan meletus, Kementerian ESDM merekomendasikan hal-hal berikut:
- Perkiraan daerah bahaya jika Gunung Merapi meletus meliputi wilayah D. I Yogyakarta dan Jawa Tengah. Untuk Yogyakarta yakni Kab. Sleman. Sedangkan untuk wilayah Jawa Tengah meliputi Kab. Magelang, Kab. Boyolali dan Kab. Klaten.
- Penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di G. Merapi dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.
- Pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.
- Pemerintah Kab. Sleman, Kab. Magelang. Kab. Boyolali dan Kab. Klaten agar mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan G. Merapi yang bisa terjadi setiap saat.
Baca juga: Khusus botol minuman, katalog promo Tupperware November 2020 punya produk baru
Sebelumnya, BPPTKG Yogyakarta memprediksi Gunung Merapi akan meletus lagi dalam waktu dekat. Gunung Merapi memang salah satu gunung berapi teraktiv di Indonesia yang sering meletus.
BPPTKG menyebut erupsi Gunung Merapi selanjutnya semakin dekat. Pernyataan itu dilontarkan berdasarkan pengamatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang meningkat secara kegempaan dan deformasi atau perubahan bentuk gunung.
Pada saat itu, secara rata-rata, setiap hari terjadi enam kali gempa gempa dangkal, 23 kali gempa dangkal, dan deformasi sebesar 2 sentimeter. Namun, letusan Gunung Merapi dalam waktu dekat diperkirakan tidak sebesar yang terjadi pada 2010.
Sebagai informasi, Gunung Merapi meletus mulai November hingga Desember 2010. Lebih dari 300.000 orang mengungsi dan sedikitnya 353 orang tewas akibat Gunung Merapi Meletus.
Selanjutnya: November, potongan harga motor sport 250 cc tembus Rp 10 juta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News