Hadapi Perubahan Iklim, Mentan Dorong Penguatan Konsolidasi Ketahanan Pangan

Rabu, 14 Juni 2023 | 23:03 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Hadapi Perubahan Iklim, Mentan Dorong Penguatan Konsolidasi Ketahanan Pangan

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Hadapi Perubahan Iklim, Mentan Dorong Penguatan Konsolidasi Ketahanan Pangan


PERTANIAN -  PADANG. Sejumlah petani dan penyuluh dari lokasi kegiatan Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture [CSA] pada 24 kabupaten dari 10 provinsi berperan aktif pada Pekan Nasional Petani dan Nelayan (Penas) ke XVI 2023 di Kota Padang, Sumatra Barat. Penas digelar Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Kontak Tani Nelayan Andalan [KTNA]. 

Petani dan penyuluh lokasi CSA dari Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) menjadi bagian dari 28.000 petani, penyuluh dan stakeholders sektor pertanian dari seluruh Indonesia. 

Penas Padang dibuka Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto via daring, Sabtu (10/6). Hadir Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo didampingi Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi di Pangkalan Udara Sutan Sjahrir di Kota Padang.

Baca Juga: Demonstration Plot CSA, Lahan Pertanian Sumsel Berupaya Tekan Emisi Gas Rumah Kaca

Pada kesempatan itu, Syahrul menegaskan bahwa Penas XVI 2023 harus menjadi bagian strategis dari upaya konsolidasi bersama dalam menjaga ketahanan pangan nasional ditengah ancaman krisis pangan.

“Ini adalah bagian-bagian untuk mengkonsolidasi, kekuatan dan potensi pertanian, di dalam menjaga ketahanan pangan nasional kita," katanya dalam siaran pers Kementan, Rabu (14/6).

Dampak fenomena iklim El Nino, kata Mentan, berpotensi memberi ancaman kekeringan yang cukup parah terhadap pertanian. Selain itu, ketegangan politik di berbagai belahan dunia turut memberi tantangan bagi pembangunan sektor pertanian dan ketahanan pangan. 

Sementara itu, Dedi menambahkan bahwa Penas XVI 2023 merupakan ajang silaturahmi akbar pertani dan nelayan seluruh Indonesia dan juga forum inovasi dan teknologi pertanian.

“Pada Penas XVI 2023 akan ada berbagai macam acara para petani dan nelayan untuk unjuk gigi menampilkan berbagai macam inovasi teknologi," katanya.

Baca Juga: Pertanian Cerdas Iklim Diklaim Hemat Air Lahan Persawahan Hingga 21%

Menurut Dedi, petani tidak hanya akan menampilkan teknologi inovasinya, juga ada produk-produk pertaniannya, baik dalam bentuk natural maupun olahan bahkan Smart Farming sudah muncul di Penas XVI 2023.

Program SIMURP merupakan modernisasi irigasi strategis dan program rehabilitasi lintas kementerian dan lembaga yang melibatkan Kementan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat [PUPR] dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dengan target lokasi Daerah Aliran Sungai (DAS).

Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) BPPSDMP Kementan, Bustanul Arifin Caya mengatakan sektor pertanian tergolong rentan terhadap perubahan iklim, pemanasan global, efek rumah kaca, banjir, kekeringan dan peningkatan permukaan laut.

"Pertanian Cerdas Iklim atau CSA pada Program SIMURP menerapkan pertanian ramah lingkungan, hemat air dan berkelanjutan untuk meningkatkan indeks pertanaman, produktivitas, dan pendapatan petani sehingga terjadi peningkatan kesejahteraan petani," imbuhnya.

Baca Juga: Pertanian Cerdas Iklim Bikin Produksi Padi Meningkat Rata-Rata 0,56 Ton per Ha

SIMURP, kata Kapusluh Bustanul, berupaya membuka cara pandang bagaimana bertani cerdas iklim yang sehat, ramah lingkungan, dan berkelanjutan dengan berbagai kegiatan.

"Dari kegiatan CSA diharapkan dapat dilakukan edukasi kepada petani yang bergabung dalam kelompok tani, sehingga dapat segera bertani secara cerdas iklim dan  efisien menggunakan air," ucap Bustanul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru