Pertanian Cerdas Iklim Bikin Produksi Padi Meningkat Rata-Rata 0,56 Ton per Ha

Minggu, 28 Mei 2023 | 15:16 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Pertanian Cerdas Iklim Bikin Produksi Padi Meningkat Rata-Rata 0,56 Ton per Ha

Kapusluh BPPSDMP Kementan, Bustanul Arifin Caya mengikuti Farmer Field Day di lokasi kegiatan CSA SIMURP di di Desa Jatimulya, Kecamatan Compreng, Kabupaten Subang.


PERTANIAN -  SUBANG. Produktivitas padi di lokasi penyuluhan melalui Demonstration Plot (Demplot) rata-rata meningkat 0,56 ton per ha pada lokasi Climate Smart Agriculture (CSA) dari Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) yang digelar Kementerian Pertanian (Kementan) di Provinsi Jawa Barat.

Dari hasil evaluasi tahun 2022, menunjukkan peningkatan rata-rata 0,56 ton per ha, dari 6,19 ton per ha di lokasi non CSA menjadi 6,75 ton/ha di lokasi CSA. Hal itu diperkuat data produktivitas dari Badan Pusat Statistik (BPS) melalui perhitungan Kerangka Sampling Area (KSA).

Kegiatan CSA SIMURP di Jawa Barat dilaksanakan pada 3 Daerah Irigrasi (DI) yakni DI Jatiluhur, Cikeusik dan Cipancuh yang yang mencakup empat kabupaten: Cirebon, Indramayu, Subang dan Karawang.

Baca Juga: Belajar Membangun Kemandirian Desa Ponggok, Pendapatan Desa Mengalir dari Mata Air

Peningkatan produktivitas padi pada lokasi Demplot CSA dikemukakan Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian (BPPSDMP) Bustanul Arifin Caya pada Jumat (26/5) di Desa Jatimulya, Kecamatan Compreng, Kabupaten Subang pada kegiatan ´Mid Term Review Mission dan Farmer Field Day (FFD)´ di lokasi CSA SIMURP 2023.

Begitu pula rata-rata produktivitas di lokasi scaling up Potok Beusi, terjadi peningkatan 1 ton/ha Gabah Kering Panen (GKP) dari 6,3 ton/ha di lokasi non CSA menjadi 7,3 ton/ha di lokasi CSA.

Capaian produktivitas pada lokasi CSA tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong peningkatan produktivas beras nasional sebagai pangan pokok rakyat Indonesia.

Sementara Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mendorong peningkatan kapasitas para penyuluh pertanian untuk menggenjot produktivitas padi nasional.

Baca Juga: Sayang untuk Dilewatkan, Ini 8 Manfaat Daun Sirih Cina untuk Kesehatan

Pada kegiatan ´Mid Term Review Mission dan FFD di Subang, Kapusluh Bustanul Arifin Caya mengatakan SIMURP melalui BPPSDMP Kementan difokuskan pada upaya strategi pemerintah untuk mengantisipasi dampak negatif perubahan iklim global melalui CSA.

"Tujuannya, meningkatkan produksi, produktivitas dan IP (Indeks Pertanaman) serta menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK)," katanya dalam siaran pers, Minggu (28/6).

CSA juga, kata Bustanul, merupakan pendekatan yang mentransformasi dan orientasi ulang sistem produksi pertanian dan rantai nilai pangan, sehingga mampu mendukung pertanian berkelanjutan dan memastikan ketahanan pangan di tengah perubahan iklim.

Baca Juga: Pakar Usul Evaluasi Tata Niaga untuk Mengatasi Melambungnya Harga Bawang Putih

Program SIMURP merupakan modernisasi irigasi strategis dan program rehabilitasi mendesak. Pengelolaannya lintas empat kementerian dan lembaga yakni Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dengan target lokasi Daerah Aliran Sungai (DAS).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli
Terbaru