Pertanian Cerdas Iklim Diklaim Hemat Air Lahan Persawahan Hingga 21%

Senin, 29 Mei 2023 | 15:46 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Pertanian Cerdas Iklim Diklaim Hemat Air Lahan Persawahan Hingga 21%

ILUSTRASI. Buruh tani menanam padi usai panen di persawahan Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Rabu (3/5/2023). Pertanian Cerdas Iklim Diklaim Hemat Air Lahan Persawahan Hingga 21%


PERTANIAN - JAKARTA. Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA) oleh Kementerian Pertanian (Kementan) mampu menghemat penggunaan air pada lahan persawahan hingga 21% yang direalisasikan oleh Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) di Indonesia.

Capaian SIMURP tersebut dikemukakan Bustanul Arifin Caya, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) pada Jumat [26/5] di Desa Jatimulya, Kecamatan Compreng, Kabupaten Subang pada kegiatan ´Mid Term Review Mission dan Farmer Field Day (FFD)´ di lokasi CSA SIMURP 2023.

Upaya CSA SIMURP sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa sumber air di lahan pertanian sudah dibangun pemerintah seperti embung, dam parit dan irigasi perpipaan/perpompaan. 

Baca Juga: Bank DBS Indonesia & FOI Berdayakan Masyarakat melalui Solusi Pangan Berkelanjutan

Hal senada dikemukakan Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi bahwa petani dan penyuluh menerapkan dan mengembangkan CSA melalui Program SIMURP untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim global.

Bustanul melanjutkan penghematan air di lahan persawahan hingga 21%, terbukti pada lokasi penyuluhan pertanian berupa Demonstration Plot (Demplot) lahan CSA yang digelar SIMURP di Patok Beusi, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. 

"Pengujian dilakukan pada dua lokasi, di lokasi Utara hemat 21% dan Selatan hemat 12% ketimbang lahan persawahan Non CSA," kata Bustanul.

Kapusluh menambahkan capaian hemat air telah diuji Balai Penerapan Standar Instrumen (BPSI) Agro Klimat dan Hidrologi melalui penghitungan penghematan air Sistem Pengairan AWD di lokasi CSA dan Non CSA.

Baca Juga: Vietnam Berencana Pangkas Volume Ekspor Beras Tahunan hingga 44% pada Tahun 2030

"Sistem pengairan AWD merupakan penggenangan air terputus, tujuannya untuk mengontrol atau menghemat penggunaan air dalam budidaya tanaman padi. Perlu kita ingat, padi merupakan tanaman yang memerlukan air, tetapi bukan tanaman air," kata Bustanul Arifin Caya.

Bustanul AC mengatakan lokasi kegiatan Program SIMURP tersebar pada 24 kabupaten di 10 provinsi yang merupakan daerah irigasi maupun daerah rawa di antaranya Provinsi Sumatera Utara di Kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedagai; Kabupaten Banyuasin dan Musi Banyuasin di Sumatera Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru