Harga cabai di Cilacap turun

Rabu, 11 Februari 2015 | 13:26 WIB Sumber: Antara
Harga cabai di Cilacap turun

ILUSTRASI. Kominfo Beberkan Alasan Rencana Pengawasan Konten Netflix Cs. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/hp.


CILACAP. Harga beberapa jenis cabai di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah, turun akibat pasokan dari petani mulai lancar dan melimpah.

"Dari pantauan kami di Pasar Gede, Pasar Sidodadi, dan Pasar Tanjungsari, hari ini terjadi penurunan harga beberapa jenis cabai. Bahkan, harga cabai rawit merah turun drastis," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Dinperindagkop) Cilacap Dian Arinda Murni, didampingi Kepala Seksi Tata Perniagaan dan Distribusi Warsun, Rabu (11/8).

Ia menyebutkan, jenis cabai yang mengalami penurunan harga, yakni cabai rawit merah turun dari Rp22.000 per kilogram menjadi Rp12.000/kg, cabai merah besar turun dari Rp10.000/kg menjadi Rp8.000/kg, dan cabai merah keriting turun dari Rp12.000/kg.

Sedangkan untuk harga cabai rawit hijau, kata dia, tetap bertahan pada kisaran Rp12.000/kg.

Menurut dia, penurunan harga beberapa jenis cabai itu disebabkan pasokan dari petani mulai lancar dan melimpah, karena beberapa sentra tanaman pertanian sedang memasuki musim panen.

"Selain cabai, harga telur ayam juga turun dari Rp20.000/kg menjadi Rp19.000/kg. Sedangkan harga kebutuhan pokok masyarakat lainnya cenderung stabil," katanya pula.

Salah seorang pedagang sayuran, Sireng mengatakan bahwa pasokan cabai dari Sragen melimpah karena wilayah itu sedang memasuki musim panen.

"Karena itu, harga cabai menjadi turun meskipun permintaan dari masyarakat cenderung meningkat karena masih banyak yang menggelar hajatan," katanya lagi.

Dalam kesempatan terpisah, salah seorang petani di sentra penghasil sayuran Desa Serang Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Sugito mengakui bahwa saat ini terjadi penurunan harga cabai karena banyak daerah penghasil cabai yang sedang memasuki masa panen.

Menurut dia, penurunan harga tersebut justru memukul petani cabai karena tidak sebanding dengan biaya produksi yang tinggi.

"Apalagi sebagian besar petani cabai di Serang baru mulai tanam dan hanya sedikit yang panen," kata dia yang juga Kepala Desa Serang.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa dalam kondisi normal, biaya produksi untuk satu hektare tanaman cabai mencapai Rp70 juta, sebesar 60 persen digunakan untuk kebutuhan pestisida dan fungisida.

Tetapi jika kondisi curah hujan masih tinggi, kata dia, belanja pestisida ditambah antara 30--50 persen dari total biaya produksi.

Menurut dia, petani tidak akan merugi jika harga jual cabai mencapai harga pokok produksi yang berkisar Rp9.500--Rp10.000/kg dengan asumsi produksi rata-rata 0,5 kg per batang dan jumlah tanaman cabai mencapai 18 ribu batang per hektare.

"Saat ini, harga cabai di tingkat petani Desa Serang sebesar Rp8.000/kg untuk cabai rawit merah, Rp5.000-Rp6.000/kg untuk cabai merah besar, dan Rp6.000--Rp7.000/kg untuk cabai merah keriting," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto
Terbaru