Harga gabah bisa anjlok, Bupati Karawang keberatan wacana impor beras

Jumat, 19 Maret 2021 | 10:45 WIB Sumber: Kompas.com
Harga gabah bisa anjlok, Bupati Karawang keberatan wacana impor beras

ILUSTRASI. Pekerja memanen gabah dengan mesin perontok padi (tleser) di persawahan


Jika harga cenderung turun, kata dia, biasanya pedagang mengurangi pembelian beras. Akibatnya beras menumpuk di penggilingan. Sri menyebut petani dan pedagang tentu saja berharap harga beras tak turun secara signifikan.

Baca Juga: Pengusaha optimistis tak ada gejolak harga jelang Ramadan

"Karena beras banjir di pasar, harga turun, cenderung turun dan turunnya agak banyak. Yang bulan lalu dijual Rp 8.800  sekarang Rp 7.800," ungkap Sri yang sudah 25 tahun jadi pedagang beras itu.

Sri juga memahami prinsip impor untuk cadangan pangan dalam waktu lama. Pemerintah, kata dia, pastinya memiliki data akurat soal itu. Untuk disimpan dalam waktu lama, kadar air dalam beras harus di bawah 14 persen.

Sedang beras petani kadar airnya di atas 14 persen. "Bulog tidak bisa menyerap beras di pasaran karena syarat kadar air di bawah 14 persen," ungkapnya.

Pemerintah tidak peka kehidupan petani...

Beri Tohari, petani muda asal Desa Ciranggon Kecamatan Majalaya, Karawang, menyebut pemerintah tidak peka terhadap kehidupan petani. Di tengah bencana yang terjadi, ia berharap impor beras tidak dilakukan. Apalagi produksi gabah nasional tidak terlalu ambruk.

"Jika ingin menyiapkan stok pangan, sebaiknya pemerintah menyerap gabah petani sebanyak-banyaknya dengan harga layak," kata Beri saat dihubungi.

Menurutnya, jika beras impor beredar di masyarakat, bisa dipastikan harga beras lokal akan kalah bersaing. Hal itu mengacu kepada hukum ekonomi yang menyebutkan jika barang melimpah, sedangkan permintaan sedikit maka harga suatu barang akan turun.

Baca Juga: Alasan DPR menolak pemerintah mengimpor beras 1 juta ton pada 2021

"Kalau kualitas gabah kami kurang bagus akibat hujan, ya sediakan open atau drayer, bukan malah mendatangkan beras dari luar," ungkapnya. Hal yang sama disampaikan Ketua Poktan Mulyatani, Kecamatan Pakisjaya, Samsudin.

Editor: Yudho Winarto
Terbaru