Hasil Panen Padi di Lahan Kampung Inovasi IPB Capai 9,7 Ton Per Hektare

Selasa, 23 April 2024 | 16:54 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Hasil Panen Padi di Lahan Kampung Inovasi IPB Capai 9,7 Ton Per Hektare

ILUSTRASI. Petani menyaksikan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak (kiri)memanen padi dengan menggunakan mesin 'combine harvester' di Lahan Ketahanan Pangan milik Kostrad di Sukamandi, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (18/4/2024). Hasil Panen Padi di Lahan Kampung Inovasi IPB Capai 9,7 Ton Per Hektare.


AGRIBISNIS -  JAKARTA. Inovasi menjadi salah satu kunci dalam meningkatkan produktivitas pangan. Kampung Inovasi yang diinisiasi IPB di Kecamatan Compreng, Kabupaten Subang, merupakan upaya kampus untuk berkontribusi dalam peningkatan produksi pangan. 

Hasil panen di lahan Kampung Inovasi pada musim tanam pertama tahun 2024 menghasilkan 9,7 ton gabah kering panen per hektare. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 32,8% dibandingkan musim tanam pertama tahun 2023 sebesar 7,3 ton per hektare. 

Keberhasilan Kampung Inovasi tidak lepas dari adanya sinergi antara IPB dan SMKN Compreng. Kerjasama yang dilakukan juga menjadi model penyelesaian masalah lokal melalui penyiapan tenaga terdidik di pedesaan.

Baca Juga: Upaya Kementan dalam Mendongkrak Produktivitas Pertanian

Dekan Fakultas Pertanian IPB, Suryo Wiyono, mengatakan, sinergi ini terbukti efektif tidak hanya meningkatkan kapasitas siswa, guru, mahasiswa dan dosen yang terlibat, tapi juga menyelesaikan masalah hama di lokasi Kampung Inovasi.  

"Kerjasama ini dapat menjadi model kerjasama perguruan tinggi dengan lembaga pendidikan lokal dalam memberikan solusi masalah lokal dan menyiapkan tenaga terdidik pertanian  di pedesaan. SDM terdidik menjadi kunci pembangunan pertanian,” ujar Suryo dalam keterangannya seperti dikutip Selasa (23/4).

Pendampingan Kampung Inovasi yang telah berjalan selama dua tahun melibatkan 3 orang dosen, 8 mahasiswa, 2 guru SMK, dan 77 siswa SMK.

Koordinator Tim Kerjasama, Dewi Sartiami, mengatakan bahwa keterlibatan siswa dan guru SMK dalam kegiatan ini juga akan menambah pengetahuan dan keterampilan teknis. Dirinya juga mengatakan kegiatan dengan SMK dilakukan di area seluas 350 hektar.

Baca Juga: Panen Proyek Food Estate Masih Belum Maksimal

“Kalau berinteraksi dengan academia di universitas akan memperkaya pengetahuan dan ketrampilan teknis. Tim IPB-SMK bisa mengamati hama penggerek batang padi dan mengumpulkan kelompok telur hama penggerek pada area seluas 350 hektar atau 432 pesemaian,” tutur Dewi.

Manajemen SMKN Compreng dalam keterangannya menyatakan kerjasama dengan IPB ini sangat membantu siswa dan guru meningkatkankan kompetensi terutama kompetensi terkait hama penyakit tanaman. 

IPB mendampingi siswa SMK dalam memperoleh pengalaman di lapangan dengan praktik langsung di Kampung Inovasi. Dirinya juga berharap kegiatan ini tetap berlanjut.

Baca Juga: Dorong Ketahanan Pangan, Bakrie Group Lakukan Panen Raya Padi Gogo

Kegiatan yang dilakukan di kampung inovasi meliputi monitoring hama penggerek batang padi, pengumpulan kelompok telur di persemaian, dan bio-immunisai tanaman dengan mikroba.

Tahun sebelumnya, dilakukan kegiatan pembuatan persemaian sistem dapok, mekanisasi pindah tanam, dan demonstrasi penggunaan drone untuk aplikasi pupuk hayati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru