“Fenomena bediding diperkirakan berlangsung hingga awal September 2025 terutama di wilayah selatan Indonesia yaitu pulau Jawa hingga Nusa Tenggara, sebagaimana biasanya terjadi saat puncak musim kemarau,” pungkas Andri.
Terpisah, Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan, suhu dingin juga dirasakan oleh warga Bandung dalam beberapa hari terakhir.
Ia menyampaikan, saat ini wilayah Jawa Barat, termasuk Bandung Raya, sudah memasuki musim kemarau yang ditandai dengan dominasi angin Monsun Australia.
Udara tersebut membawa udara dingin dan kering serta tutupan awan konvektif yang berkurang signifikan sehingga panas Matahari diterima maksimum di siang hari dan dilepaskan maksimum pada malam dan dini hari.
Teguh menambahkan, suhu dingin pada pagi hari di Bandung Raya diprediksi terjadi sampai dengan akhir Agustus.
“Faktor faktor ini menyebabkan suhu di siang hari panas dan di dini atau pagi hari dingin,” ujar Teguh dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Jumat (15/8/2025).
Tonton: BMKG: Aphelion Picu Penurunan Suhu Bumi, Tapi Tidak Menimbulkan Gangguan Kesehatan
“Suhu minimum hari ini 15 Agustus 2025 yang tercatat di Stageof Bandung 17,2 derajat Celsius dan di POG Lembang 14,4 derajat Celsius cukup dingin tetapi masih dalam range klimatologisnya di bulan Agustus,” tambahnya.
Khusus warga yang tinggal di Bandung Raya, Teguh meminta mereka untuk tetap waspada dengan potensi angin kencang dan hujan yang berdampak genangan, banjir dan tanah longsor.
Ia juga mengingatkan masyarakat agar mengantisipasi suhu dingin dipagi hari dengan memakai jaket, mengonsumsi air hangat, dan selalu mengakses informasi cuaca terkini dari laman resmi BMKG.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indonesia Kembali Dilanda Suhu Dingin Agustus 2025, Wilayah Mana Saja yang Terdampak?"
Selanjutnya: Jadwal KRL Jogja-Solo Akhir Pekan 16-17 Agustus 2025, Ayo Simak
Menarik Dibaca: Jadwal KRL Jogja-Solo Akhir Pekan 16-17 Agustus 2025, Ayo Simak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News