Ini kisah mengapa 22 Juni ditetapkan sebagai hari ulang tahun Jakarta

Senin, 22 Juni 2020 | 06:44 WIB Sumber: Kompas.com
Ini kisah mengapa 22 Juni ditetapkan sebagai hari ulang tahun Jakarta

ILUSTRASI. Suasana kawasan Monumen Nasional (Monas) , ikon kota Jakarta. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.


DKI JAKARTA - JAKARTA. Hari ini, Senin (22/6/2020), DKI Jakarta memasuki usia ke-493. Ini menjadi usia yang cukup lama untuk suatu kota. Namun apakah Anda tahu mengapa 22 Juni ditetapkan sebagai hari ulang tahun Jakarta? 

Sejarawan Andi Achdian menjelaskan, penetapan tanggal 22 Juni sebagai peringatan bertambahnya usia Jakarta diprakarsai oleh Wali Kota Jakarta Sudiro yang menjabat pada 1953-1960.

Saat itu Sudiro merasa perlu adanya semacam peringatan untuk Ibu Kota. Ia pun membentuk tim yang kemudian mengambil tanggal saat Kerajaan Demak merebut kawasan Sunda Kelapa yang kala itu tengah diduduki Portugis. 

Baca Juga: Hore! Ada promo menarik Jakarta Great Online Sale 2020 di Ulang Tahun Jakarta 493

Berdasarkan sejarah, tanggal 22 Juni 1527 memang diketahui sebagai hari di mana Fatahillah beserta pasukannya merebut Sunda Kelapa. 

"Pertanyaan kenapa tanggalnya 22 Juni? Saya kira itu hal praktis. Yang nulis tentang Banten si Jayadiningrat ini punya tanggal pasti bagaimana serangan Fatahillah itu dilakukan 12 Rabiul Awal jadilah itu tanggal 12 Rabiul Awal tahun 1527, lalu 22 Juni dibuat penyesuaian," ucap Andi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (21/6/2020) malam. 

Baca Juga: Tanpa Jakarta Fair & pesta panggung, begini perayaan HUT Jakarta ke-493

Hari di mana Sunda Kelapa direbut terasa cocok karena Sudiro ingin menghilangkan nuansa Kolonialisme di Jakarta.

Andi menuturkan, sebenarnya ada beberapa sanggahan mengenai keputusan penetapan ini. Bahkan ada yang merasa bahwa momen penaklukan Jan Pieterszoon Coen terhadap Jayakarta dan kemudian mendirikan Batavia bisa lebih rasional diperingati sebagai HUT DKI. 

Baca Juga: Rayakan HUT Jakarta ke-493, Atourin gelar virtual travelling keliling Jakarta

Namun nyatanya peristiwa yang dipimpin JP Coen itu sarat akan kolonialisme. "Ketika bangun kota itu lebih jelas 1600-an sekian tapi itu kan nuansa kolonialnya kuat. Mau dibilang apapun konteksnya semangat kebangsaan dalam menciptakan ibu kota yang bisa dibanggakan. Lalu dikaitkan dengan Fatahillah," kata dia. 

Atas dasar inilah kemudian tanggal 22 Juni resmi dipilih dan diperingati setiap tahunnya sebagai hari bertambahnya usia sang Ibu Kota.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "HUT ke-493 DKI, Begini Kisah Penetapan 22 Juni sebagai Ulang Tahun Jakarta..."
Penulis : Ryana Aryadita Umasugi
Editor : Jessi Carina

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru