TRANSPORTASI - Jakarta. Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa Bali diperpanjang mulai 26 Januari 2021. Bersamaan itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperbarui aturan perjalanan dengan pesawat terbang.
Aturan baru tentang perjalanan dengan pesawat terbang ini juga untuk menindaklanjuti Surat Edaran Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nomor 5 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri Dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Aturan baru tentang perjalanan dengan pesawat terbang ini tertuang dalam Surat Edaran Kemenhub No. 10/2021 tentang Petunjuk Pelaksana Perjalanan Orang Dalam Negeri dengan Transportasi Udara dalam Masa Pandemi Covid-19. Aturan baru tentang perjalanan dengan pesawat terbang ini berlaku mulai Selasa (26/1/2021) hingga 8 Februari 2021 atau jika ada kebijakan baru.
Dikutip dari dokumen SE 10/2021, aturan baru tentang perjalanan dengan pesawat terbang ini diharapkan mampu memutus rantai penyebaran dan mencegah meningkatnya penularan kasus positif virus corona.
Baca juga: Siap-siap, aturan perjalanan pesawat di Bandara Soeta akan diubah mulai Februari
Aturan baru tentang perjalanan dengan pesawat terbang meliputi:
- Wajib menerapkan dan mematuhi protokol kesehatan (3M), yaitu memakai masker (sesuai standar penerbangan), menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan handsanitizer.
- Tidak diperkenankan untuk berbicara satu arah maupun dua arah melalui telepon ataupun secara langsung sepanjang perjalanan.
- Tidak diperkenankan untuk makan dan minum sepanjang perjalanan yang kurang dari 2 jam, terkecuali bagi individu yang wajib mengkonsumsi obat-obatan dalam rangka pengobatan yang jika tidak dilakukan dapat membahayakan keselamatan dan kesehatan orang tersebut.
- Wajib memenuhi persyaratan kesehatan, berupa:
1) Menunjukkan surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 2 x 24 jam atau hasil negatif rapidtest antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 1 x 24 jam sebelum keberangkatan, untuk penerbangan menuju Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar; dan
2) Menunjukkan surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3 x 24 jam atau hasil negatifrapid test antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 2 x 24 jam sebelum keberangkatan, untuk penerbangan dari dan ke daerah selain sebagaimana diatur pada butir 1)
- Persyaratan kesehatan di atas tidak berlaku bagi:
1) Penerbangan Angkutan Udara Perintis;
2) Penerbangan Angkutan Udara di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar)
3) Penumpang anak-anak yang berusia di bawah 12 (dua belas) tahun.
- Mengisi e-HAC Indonesia pada bandar udara keberangkatan, untuk ditunjukkan pada petugas kesehatan pada bandara tujuan/kedatangan.
Adanya aturan perjalanan dengan pesawat terbang yang baru ini maka, ketentuan mengenai penerapan prinsip jaga jarak (physical distancing) di dalam pesawat udara kategori jet transport narrow body dan wide body yang digunakan untuk kegiatan angkutan udara niaga berjadwal dalam negeri sesuai dengan konfigurasi tempat duduk dan pengaturan kursi penumpang (seating arrangement) berdasarkan karakteristik penumpang maksimal 70% kapasitas angkut (load factor) sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor SE 13 Tahun 2020 tidak diberlakukan.
Maskapai penerbangan harus tetap menyediakan 3 (tiga) baris kursi (3 (three) seat row) yang diperuntukan sebagai area karantina bagi penumpang yang mendadak mengalami gangguan kesahatan pada saat penerbangan (in-flight).
Ingat, pandemi corona belum berakhir. Tetapi patuhi protokol kesehatan jika bepergian dan pastikan Anda mematuhi aturan baru tentang perjalanan dengan pesawat terbang.
Selanjutnya: PPKM Jawa-Bali diperpanjang, ini aturan dan syarat perjalanan terbaru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News