Inilah penyebaran 66 RW yang masuk dalam pengawasan khusus corona di Jakarta

Kamis, 04 Juni 2020 | 22:17 WIB   Reporter: Syamsul Ashar
Inilah penyebaran 66 RW yang masuk dalam pengawasan khusus corona di Jakarta

ILUSTRASI. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memaparkan perkembangan PSBB Jakarta, Kamis (4/6/2020).


VIRUS CORONA-JAKARTA. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menetapkan 66 RW dari total 2.738 RW atau sekitar 2,48% di seluruh wilayah DKI Jakarta sebagai Wilayah Pengendalian Ketat (WPK) selama PSBB Transisi pada bulan Juni 2020.

Penetapan 66 RW tersebut didasarkan pada peningkatan laju angka kejadian alias Incidence Rate yang masih perlu perhatian khusus bagi setiap elemen masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan COVID-19. Hal tersebut disampaikan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan dalam penetapan perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi, di Balai Kota Jakarta, pada Kamis (4/6).

Baca Juga: PSBB transisi, keluar masuk Jakarta tetap wajib punya SIKM

"Jakarta ini penduduknya 11.058.944 orang, itu adalah penduduk yang ada di Jakarta. Tersebar di 44 Kecamatan, 267 Kelurahan, 2.741 RW. Kita kami memiliki data sampai level RW, kita tahu kondisinya berbeda-beda. Ternyata kita menemukan bahwa di Jakarta ini ada 66 RW dengan laju Incidence Rate yang masih harus mendapatkan perhatian khusus. Tapi saya perlu berikan proporsinya ya. Jumlah RW ada 2.741. 66 ini adalah 2,4% dari seluruh total RW, yang 97,6% alhamdulilah relatif terkendali," ungkap Gubernur Anies.

Gubernur Anies menegaskan, 66 RW yang ditetapkan sebagai WPK akan memiliki sejumlah aturan khusus terkait pembatasan kegiatan yang disesuaikan dengan karakteristik daerahnya masing-masing. Gubernur Anies juga menyatakan akan melakukan kegiatan pemantauan, pengetesan, dan pemberian bantuan khusus bagi masyarakat di 66 RW WPK.

Baca Juga: Anies sebut perpanjangan PSBB Jakarta penentu transisi menuju new normal

"Saya perlu garis bawahi di sini. Di bulan Maret, Jakarta Selatan ini merah. Di sinilah kita menemukan kasus paling banyak di bulan Maret. Daerah Selatan itu kalau kawasan yang dulu merah semuanya, hari ini hijau dan kuning. Artinya kita bisa mengubah dan terjadi, dan terbukti. Dan kita masih punya sisa. Sisanya di 66 RW. Di tempat ini, PR-nya belum selesai. Kita masih harus menangani secara khusus. Jadi kalau kita lihat kerja jutaan warga Jakarta. Ini berhasil mengubah tempat-tempat yang semula warnanya merah menjadi kuning dan hijau." ujar Gubernur Anies lebih lanjut.

Gubernur Anies kemudian menjabarkan 66 RW WPK, dengan rincian sebagai berikut:

1. Sebanyak 15 RW di wilayah Jakarta Barat
Grogol 1 RW
Tomang 1 RW
Tangki 2 RW
Krukut 1 RW
Jembatan Besi 4 RW
Palmerah 1 RW
Kota Bambu Utara 1 RW
Jati Pulo 1 RW
Cengkareng Timur 1 RW
Srengseng 1 RW
Joglo 1 RW

2. Sebanyak 15 RW di wilayah Jakarta Pusat
Mangga Dua Selatan 1 RW
Cempaka Baru 1 RW
Kramat 1 RW
Cempaka Putih Barat 1 RW
Cempaka Putih Timur 2 RW
Gondangdia 1 RW
Kebon Kacang 2 RW
Kebon Melati 3 RW
Petamburan 2 RW
Kampung Rawa 1

3. Sebanyak 3 RW di wilayah Jakarta Selatan
Lebak Bulus 1 RW
Pondok Labu 1 RW
Kalibata 1 RW

4. Sebanyak 15 RW di wilayah Jakarta Utara
Penjaringan 2 RW
Sunter Agung 1 RW
Lagoa 1 RW
Cilincing 1 RW
Semper Barat 1 RW
Sukapura 1 RW
Pademangan Barat 6
Kelapa Gading Barat 1 RW

5. Sebanyak 15 RW di wilayah Jakarta Timur
Utan Kayu Selatan 1 RW
Palmeriam 1 RW
Bidara Cina 1 RW
Cipinang Besar Selatan 1 RW
Cipinang Muara 2 RW
Kampung Tengah 3 RW
Pondok Bambu 1 RW
Malaka Sari 2 RW
Malaka Jaya

6. Sebanyak 3 RW di wilayah Kepulauan Seribu
Pulau Kelapa 1 RW
Pulau Tidung 2 RW

"Jadi kita berharap tempat-tempat ini menjadi perhatian. Tapi saya perlu sampaikan bahwa pengendalian ketat itu bukan hanya di 66 RW. Seluruh wilayah Jakarta masih harus mengikuti protokol pola hidup yang sehat, apalagi tetangga-tetangga 66 RW itu. Nanti ada list-nya, kita akan umumkan. Dan mari kita bantu saudara-saudara kita yang berada di 66 RW ini untuk bisa segera berubah. Karena mereka saat ini masih dalam status warna merah, masih ada kasus. Mudah-mudahan bertahap berubah," tutup Gubernur Anies.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 3 Tampilkan Semua
Editor: Adinda Ade Mustami

Terbaru