Investasi asing di Jawa Barat meningkat, Ridwan Kamil beberkan daya tariknya

Rabu, 29 Juli 2020 | 16:16 WIB   Reporter: Rahma Anjaeni
Investasi asing di Jawa Barat meningkat, Ridwan Kamil beberkan daya tariknya

ILUSTRASI. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (kanan), memberikan keterangan pers usai melakukan koordinasi, di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/3/2020). Menteri Dalam Negeri berkoordinasi dengan Pemerintah Jawa


INVESTASI -  JAKARTA. Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, investor tertarik memilih untuk berinvestasi di Jabar karena wilayah ini memiliki kelebihan di bidang infrastruktur yang mumpuni, serta produktivitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang tinggi.

Teranyar, perusahaan asal Taiwan Meiloon Industrial Co, Ltd., resmi merelokasi pabriknya dari China ke Kabupaten Subang dengan nama PT Meiloon Technology Indonesia. Nilai investasi yang dilakukan di tengah pandemi ini mencapai US$ 90 juta, atau sekitar Rp 1,3 triliun.

Baca Juga: Ramalan Faisal Basri: Indonesia sulit keluar dari jurang resesi, jika...

Selain itu, Pemerintah Daerah Provinsi Jabar melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) terus berkolaborasi dengan DPMPTSP kabupaten/kota dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk menjamin proses perizinan yang cepat.

"Keunggulan Jabar adalah kita menyelesaikan perizinan dalam waktu kurang dari 30 hari, juga lokasinya sudah matang. Investor juga mengatakan, kelebihan Jabar yang mungkin sangat kompetitif dibandingkan provinsi lain, yaitu infrastrukturnya paling siap dan produktivitas SDM paling tinggi,” ujar Kang Emil di dalam keterangan tertulis, Rabu (29/7).

Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, mengatakan beberapa investor mengaku menyesal sudah memindahkan industrinya ke luar Jabar karena di tidak ada keunggulan infrastruktur serta SDM yang tidak seproduktif Provinsi Jabar.

Baca Juga: Pemerintah guyur kredit modal kerja padat karya Rp 100 T, ini 15 bank penyalurnya

Berdasarkan catatan, jumlah investasi di Jabar sepanjang semester I-2020 mencapai Rp 57,9 triliun atau 54% dari target investasi Jabar di 2020 yang sebesar Rp 107 triliun. Jumlah ini pun menjadikan Jabar berada di posisi puncak pendapatan investasi se-Indonesia dalam periode tersebut.

Untuk memenuhi target investasi tahun ini, kata Kang Emil, pihaknya akan melakukan strategi jemput bola kepada berbagai negara, terutama Taiwan, yang ingin memindahkan industrinya dari China ke kawasan Asia Tenggara.

Baca Juga: Periksa kurs dollar rupiah di BRI hari ini Rabu 29 Juli 2020

“Pelan-pelan, yang hijrah dari sana itu akan saya kebut, saya jemput bola agar datang ke Jawa Barat,” kata Kang Emil.

Kang Emil juga berharap bahwa investasi tidak hanya meningkatkan pendapatan di Jabar, tetapi juga menjadi peluang untuk menyerap tenaga kerja. Hal ini dapat dijadikan sebagai solusi setelah banyak warga Jabar yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Noverius Laoli

Terbaru