Peristiwa

Kapan Musim Hujan 2024? Ini Penjelasan BMKG

Rabu, 11 September 2024 | 04:23 WIB Sumber: Kompas.com
Kapan Musim Hujan 2024? Ini Penjelasan BMKG

ILUSTRASI. Hujan dengan intensitas beragam mulai mengguyur sejumlah daerah di Indonesia pada Minggu (8/9/2024). ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso


Penyebab hujan di tengah musim kemarau 

Terpisah, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyampaikan, hujan yang melanda akhir-akhir ini disebabkan oleh adanya gangguan atmosfer.

"Hujan yang terjadi saat ini karena gangguan atmosfer saja seperti MJO (Madden Julian Oscillation)," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Senin. 

Dalam skala global, nilai Indian Ocean Dipole (IOD), Southern Oscillation Index (SOI), dan Nino 3.4 tidak signifikan terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia. 

Namun, pada periode 6-12 September 2024, MJO diprediksi aktif di wilayah benua maritim (di antara Samudra Hindia dan Pasifik) pada fase 4 menuju fase 5 di wilayah Indonesia. 

Analisis Outgoing Longwave Radiation (OLR) dan aktivitas gelombang ekuator Rossby juga terprediksi aktif di wilayah Sumatera Utara bagian tengah dan selatan, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi bagian selatan, Maluku Utara, serta Papua bagian utara. 

"Selain itu, gelombang atmosfer Kelvin diprediksi aktif di wilayah Sumatera bagian utara, Kalimantan bagian utara, Sulawesi bagian utara, Maluku Utara, dan Papua bagian utara dalam sepekan ke depan," kata Guswanto. 

Baca Juga: BMKG Deteksi Siklon Tropis Yagi di Sekitar Indonesia, Apa Dampaknya?

Siklon tropis pengaruhi hujan di Indonesia 

Guswanto melanjutkan, Siklon Tropis Yagi turut terpantau di Laut China Selatan sebelah timur Vietnam yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi). 

Daerah konvergensi tersebut memanjang di Laut China Selatan, Selat Malaka, Laut Andaman, dan Teluk Thailand. Sirkulasi Siklonik juga terpantau di Samudra Pasifik timur laut Filipina dan Teluh Bengal barat laut Aceh, yang membentuk daerah konvergensi di sekitarnya. 

Daerah perlambatan angin turut termonitor di perairan barat Sumatera Barat, pesisir barat Sumatera, dari Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Tengah, Papua Barat, dan Papua Pegunungan. 

Ada pula pertemuan angin di Laut China Selatan dan Samudra Pasifik yang berada di sebelah utara Pulau Papua. 

"Kondisi ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar siklon tropis dan sepanjang zona konvergensi atau konfluensi," papar Guswanto.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapan Musim Hujan 2024 Tiba? Simak Penjelasan BMKG"

Selanjutnya: Bandara Nusantara IKN Masuki Proses Kalibrasi, Ini Penjelasan Menhub

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru