INDUSTRI PROPERTI - JAKARTA. PT MRT Jakarta (Perseroda) kembali menggelar TOD Forum 2023. Acara ini digelar setelah berhasil melaksanakan TOD Forum pertama kali pada tahun lalu dan juga TOD Forum di Tokyo pada November 2021.
TOD Forum 2023 kali ini diadakan dengan tujuan untuk menyediakan wadah diskusi bagi akademisi, komunitas, profesional, investor, dan pelaku usaha yang memiliki kepedulian terhadap pembangunan dan pengembangan kota berbasis transit.
Topik utama yang diangkat ialah “What’s Next for Jakarta?” yang fokus terhadap bagaimana arah pembangunan Jakarta setelah tidak lagi menjadi ibu kota negara.
Baca Juga: Garap Proyek MRT Fase 3, MRT Jakarta Masih Akan Gandeng JICA
“Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 65 Tahun 2021, PT MRT Jakarta (Perseroda) mendapatkan mandat sebagai pengelola kawasan berorientasi transit koridor utara—selatan MRT Jakarta. Pembangunan dan pengembangan kawasan berorientasi transit di Jakarta dilakukan dengan prinsip pengembangan optimalisasi penggunaan lahan, memadatkan intensitas, dan mengutamakan transportasi publik dan pejalan kaki,” ungkap Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta (Perseroda) Farchad Mahfud, dalam keterangan tertulis, Selasa (31/10).
Bermula dari sana, PT MRT Jakarta (Perseroda) terus mengajak berbagai pihak untuk berkolaborasi dan bersama-sama merumuskan hal-hal terbaik baik dari aspek kebijakan, skema pengelolaan aset, konektivitas transportasi umum, serta strategi pengembangan kawasan-kawasan tersebut agar bisa menghidupkan Jakarta, terutama terkait pindahnya status ibu kota.
Harapannya, tambah Farchad, TOD Forum ini akan melahirkan rencana pengembangan kota dan penguatan peran MRT Jakarta sehingga Jakarta menjadi kota yang terjangkau oleh setiap lapisan masyarakat.
Baca Juga: Genjot Pendapatan di Luar Penjualan Tiket, Begini Strategi MRT Jakarta
Dalam kesempatan ini pula, PT MRT Jakarta (Perseroda) juga mengungkapkan telah mengucurkan dana sekitar Rp 1,5 triliun untuk mengembangkan kawasan transit oriented development (TOD) selama 2022-2023.
Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat mengatakan, dana tersebut digunakan untuk mengembangkan TOD di 5 lokasi sekitar stasiun MRT Jakarta Fase 1. Adapun Kelima lokasi TOD yang dibangun dengan dana Rp 1,5 triliun ini, yaitu kawasan Lebak Bulus, Fatmawati, Blok M, Istora Senayan, dan Dukuh Atas.
"Dana tersebut tidak bersumber dari anggaran pemerintah, melainkan dari pembiayaan kreatif dengan pihak swasta dan menggunakan skema insentif koefisien lantai bangunan (KLB)," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News