Kementan Dorong Kesetaraan dan Inklusi Sosial Pertanian

Senin, 15 Juli 2024 | 22:49 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Kementan Dorong Kesetaraan dan Inklusi Sosial Pertanian

Project Manager PPIU Program YESS Jatim, Acep Hariri membuka Workshop GESI dan SECAP di RM Sehat Pacitan yang diikuti puluhan wanita tani bagi penerapan strategi kesetaraan gender dan inklusi?sosial.


PERTANIAN - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS), mengadakan Workshop GESI dan SECAP di Pacitan untuk mendukung kesetaraan gender dan inklusi sosial dalam sektor pertanian. 

Acara yang berlangsung pada 10 - 11 Juli 2024 di RM Sehat, Kabupaten Pacitan ini merupakan bagian dari upaya untuk regenerasi petani dan membangkitkan semangat wirausaha di kalangan generasi milenial.

Workshop tersebut dihadiri oleh puluhan wanita tani Pacitan dan dibuka oleh Acep Hariri, Project Manager PPIU YESS Jatim, yang mewakili Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana. Turut hadir dalam acara ini Kepala Dinas Pertanian Pemkab Pacitan, Sugeng Santoso, beserta tim dari PPIU YESS Jatim.

Baca Juga: Dorong Regenerasi Pertanian, Kementan Buka Akses Permodalan bagi Petani Milenial

Project Manager PPIU YESS Jatim, Acep Hariri berharap ada Rencana Aksi dalam mendorong keterlibatan perempuan. Contohnya, pemberian bantuan, khususnya bagi perempuan terkait dengan SECAP.

"Diharapkan ada peran dari fasilitator pemuda, mobilizer dan BDSP terkait dengan SECAP, di mana dalam usahanya memperhatikan lingkungan," katanya seperti dikutip, Senin (15/7).

Kadistan Pemkab Pacitan, Sugeng Santoso mengharapkan generasi muda dapat menjadi motor penggerak usaha yang ramah lingkungan, sehingga lingkungan tetap lestari dan terjaga, agar tidak berdampak pada perubahan iklim.

Baca Juga: Kementan Optimistis Capai Target Pembentukan 320.000 Petani Muda Hingga 2025

"Diharapkan ada potensi kearifan lokal dan dijaga bersama agar tidak ada konflik dengan kearifan lokal. Melindungi dan mempromosikan kearifan lokal," katanya.

Bukan hanya melindungi, kata Sugeng Santoso, juga mempersiapkan masa depan pertanian berkelanjutan bagi komunitas lokal dan planet ini secara keseluruhan.

Dia mengakui, di Pacitan saat ini mulai banyak pelaku-pelaku usaha dari sektor olahan yang dikelola oleh para perempuan milenial, hal itu menunjukan bahwa minat wirausaha generasi milenial Pacitan masih tinggi.

"Masih banyak yang berminat berkecimpung di bidang pertanian, tepatnya pengolahan pasca panen," kata Sugeng.

Acep Hariri menambahkan, Program YESS tidak mendukung usaha yang mengakibatkan kerusakan lingkungan, yang bertentangan dengan adat atau aturan, juga penggunaan hutan lindung tanpa izin dari pihak yang berwenang.

Baca Juga: Pupuk Organik dan Pemakaian Air Jadi Fokus Pengembangan Pertanian Berkelanjutan

Sebelumnya, Menteri Peranian Andi Amran Sulaiman terus terus berupaya meningkatkan produksi pangan strategis, yang tentunya membutuhkan dukungan SDM pertanian yang potensinya besar dari usia produktif.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa untuk mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri, dan modern harus disiapkan untuk menghasilkan SDM pertanian unggulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli
Terbaru