Peristiwa

Kisah Jemaah Haji Tertua Sergai, Menabung 15 Tahun Lamanya untuk ke Tanah Suci

Senin, 28 April 2025 | 05:36 WIB   Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie
Kisah Jemaah Haji Tertua Sergai, Menabung 15 Tahun Lamanya untuk ke Tanah Suci

ILUSTRASI. Salam, jemaah haji tertua asal Sergai.


HAJI - Ini kisah mengenai kesabaran Salam Alifiah (95 tahun) untuk menunaikan ibadah haji, yang akhirnya berbuah manis. Ikhtiar menabung 15 tahun mengantarkan nelayan asal Kabupaten Sergai ini ke Tanah Suci.

Mengutip laman Kemenag.go.id, calon haji tertua Kabupaten Sergai ini berangkat menunaikan ibadah haji didampingi putranya Sari Gunawan (55 tahun). Warga Dusun I Desa Pekan Tanjung Beringin Kec. Tanjung Beringin ini berhaji dengan menabung hasil tangkapan melaut.

Niat yang dibarengi kerja keras akhirnya bisa mewujudkan keinginannya untuk menunaikan Rukun Islam yang kelima.

"Saya sangat bersyukur akhirnya keinginan menunaikan ibadah haji terwujud meski sudah masuk di usia senja 95 tahun," sebut Kakek Salam kepada Humas saat Manasik Haji di Masjid Agung Sergai, Rabu (23/4/2025).

"Bahkan, saya telah menyandang sebutan Canggah atau Datuk karena telah memiliki cucu dan cicit," sambungnya.

Suami dari Asiah (70) ini tercatat sebagai calon haji (Calhaj) tertua dari Tanah Bertuah Negeri Beradat, julukan Kabupaten Sergai. 

Baca Juga: Arab Saudi Tangguhkan Visa Umrah dan Kunjungan untuk Indonesia serta 13 Negara Lain

Karena faktor usia, keberangkatan haji ayah 6 anak ini didampingi sang putra ketiganya. Keduanya tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 14 Embarkasi Medan (KNO 14). 

Mereka berangkat pada gelombang II bersama 284 calon haji, termasuk petugas kelompok terbang (Kloter) lainnya asal Sergai. Di antara mereka, ada 123 jemaah laki-laki dan 163 jamaah perempuan. Mereka bergabung dengan Calhaj asal kota Medan sebanyak 74 Calhaj.

Kakek Salam berbagi cerita bahwa niat berhaji sudah tertanam sejak puluhan tahun, sejak masih aktif sebagai nelayan tradisional. Sejak itu, kakek empat belas cucu ini terus menabung.

“Kadang satu hari bisa menabung Rp 10.000 sampai Rp 20.000. Jika hasil tangkapan lumayan banyak bisa menabung Rp 50.000. Hal ini rutin dilakukan bapak selama 15 tahun dan sudah terkumpul sekitar Rp 25 juta, hingga akhirnya bapak tidak kami perkenankan lagi melaut karena faktor usia,” cerita Sari Gunawan, anaknya yang ikut mendampingi saat manasik.

Sari Gunawan menyebutkan, dengan bekal hasil tabungan orang tuanya yang sempat tersimpan belasan tahun setelah total tidak melaut lagi untuk setoran awal, akhirnya keluarga berembuk, menyelesaikan pelunasan biaya haji dan kebutuhan lainnya yang mencapai sekitar Rp 20 juta lebih. 

”Alhamdullilah. meski keinginan ayah kami sempat tertahan puluhan tahun untuk berhaji, Insya Allah tahun ini akan terwujud, bahkan bukan itu saja, saya juga bersyukur bisa ikut berhaji mendampingi ayah ke tanah suci yang telah dijadwalkan akan berangkat pertengahan Mei mendatang,” ungkapnya.

Baca Juga: Jemaah Haji Wajib Punya BPJS, Ini yang Harus Dilakukan Jika Tidak Aktif

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Terbaru