KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Peruri membuka peluang kemandirian ekonomi desa melalui Program Pelatihan Budidaya Kambing dan Domba.
Peruri bekerja sama dengan Wiradesa Group dan Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk menyelenggarakan pelatihan budidaya kambing dan domba di Desa Jatimulyo, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Penanggung Jawab Strategic Corporate Branding & TJSL Peruri Aris Wibowo, menjelaskan program ini merupakan bagian nyata dari pilar Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
“Melalui program ini, kami ingin menghadirkan solusi berkelanjutan yang tidak hanya memberikan bantuan, tetapi juga membangun kapasitas masyarakat agar bisa mandiri,” kata dia dalam keterangan resmi, Kamis (28/8/2025).
Baca Juga: Didukung Bukit Asam, Usaha Ternak Puyuh Ciptakan Lapangan Kerja Baru di Desa Seleman
Ia menambahkan, materi yang disampaikan mencakup pemilihan bibit unggul, kesehatan dan pakan ternak, pengelolaan kandang, hingga pencatatan usaha ternak secara profesional.
Pelatihan budidaya kambing dan domba ini bertujuan membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan praktis agar mampu mengelola usaha ternak secara profesional, efisien, dan berkelanjutan.
Melalui pelatihan ini, peserta tidak hanya siap menjawab tingginya kebutuhan pasar, tetapi juga dibentuk menjadi wirausaha tangguh yang berlandaskan semangat, perencanaan matang, kerja sama, dan doa.
Sementara itu, Direktur Wiradesa Group Ilyas menuturkan, pihaknya melihat potensi besar di sektor peternakan desa jika dikelola dengan baik.
Baca Juga: Sempat Jatuh, Usaha Ternak Lele Binaan Bukit Asam (PTBA) Bangkit dan Berkembang
"Harapan kami, program ini dapat menumbuhkan desa-desa mandiri, di mana warganya tidak hanya memiliki keterampilan, tetapi juga kepercayaan diri untuk mengembangkan usaha yang berdaya saing,” ungkap dia.
Selain peluang ekonomi, pelatihan ini juga menekankan aspek keberlanjutan. Limbah ternak seperti kotoran dan urin dapat diolah menjadi pupuk cair maupun kompos, yang bermanfaat bagi sektor pertanian sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Pakar peternakan dari Fakultas Peternakan UGM Panjono yang memberikan pendampingan praktis kepada masyarakat desa menjabarkan, budidaya kambing dan domba adalah pilihan strategis di Indonesia.
Permintaan konsumsi daging domba belum sepenuhnya terpenuhi, sementara tren kontes dan hobi justru meningkatkan nilai ekonomi jenis unggulan seperti Kambing Peranakan Etawa (PE) dan Domba Garut.
“Satu induk domba bisa melahirkan hingga tiga ekor anak per tahun dengan bobot sapih rata-rata 13 kg. Jika dikelola dengan baik, potensi keuntungan yang diperoleh sangat menjanjikan,” jelasnya.
Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) Mendorong Transformasi Desa Lewat Usaha Budidaya Perikanan
Program ini diharapkan mampu menarik minat masyarakat untuk menekuni sektor peternakan sebagai peluang usaha berkelanjutan.
Dengan manajemen yang baik, budidaya kambing dan domba diyakini dapat menjadi pilar kemandirian ekonomi desa sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Peruri Dukung Desa Mandiri Ekonomi Lewat Budidaya Kambing dan Domba", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2025/08/28/160000026/peruri-dukung-desa-mandiri-ekonomi-lewat-budidaya-kambing-dan-domba.
Selanjutnya: Jasa Marga Alihkan Lalu Lintas Tol Dalam Kota, Imbas Demo 28 Agustus
Menarik Dibaca: Prediksi, H2H, dan Line Up Cremonese vs Sassuolo (29/8): Apakah Bang Jay Main?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News