SURABAYA. Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengatakan 70 kepala keluarga (KK) diungsikan akibat tanah longsor di Desa Kepel, Kabupaten Nganjuk pada Minggu (9/4).
"Tanah longsornya menutupi aliran sungai sehingga dikhawatirkan terjadi banjir bandang dan menerjang permukiman dan warga diungsikan ke tempat lebih aman," ujarnya di Surabaya, Senin (10/4).
Di lokasi saat ini juga sudah didirikan dapur umum serta tenda kedaruratan untuk memenuhi kebutuhan pengungsi, termasuk bantuan medis dari Dinas Kesehatan Nganjuk. "Alat berat juga sedang dalam perjalanan dan akan langsung melakukan evakuasi," ucap mantan Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut.
Menurut Saifullah, Bupati Nganjuk Taufiqurrahman telah menunjuk Komandan Kodim 0810/Nganjuk sebagai komandan atau pemegang komando tanggap darurat tanah longsor di kawasan tersebut.
Ia memastikan, lima orang dinyatakan hilang pada peristiwa tanah longsor yang terjadi di Dusun Dlopo, Kecamatan Ngetos tersebut. Saifullah telah mendapat kepastian setelah Badan Penanggulangan Bencan Daerah (BPBD) Jatim melakukan koordinasi bahwa ada lima yang belum ditemukan.
Identitas kelimanya adalah Paidi (55), warga Dusun Njati, Desa Blongko dan 4 orang lainnya berasal dari Dusun Sumber Bendo, yaitu Kodri (15), Doni (23), Dwi (17), dan Bayu (14).
"Satu korban atas nama Paidi saat tertimbun ada saksi yang melihat yaitu istrinya, sedangkan empat lainnya rata-rata berusia remaja yang saat kejadian kemungkinan sedang berkegiatan di sana," katanya.
(Fiqih Arfani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News