PONOROGO. Kepolisian Resor Ponorogo memperketat pintu masuk menuju lokasi longsor di Desa Banaran, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, dengan memberlakukan sistem buka tutup semua jenis kendaraan.
"Pengaturan lalu lintas dengan sistem ini agar tidak sembarang orang mendekat ke area lokasi," ujar Kepala Unit Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan, dan Patroli Satlantas Polres Ponorogo Ipda Syaiful Bahri ditemui di sekitar lokasi longsor di Ponorogo, Kamis (6/4).
Syaiful menjelaskan, kondisi di Desa Banaran yang saat ini sedang dilakukan upaya evakuasi dan pencarian korban jiwa, tidak boleh diganggu dengan masyarakat umum yang datang sekadar melihat.
Selain kondisi tanah di area yang masih labil dan rawan terjadi longsor susulan, di Desa Banaran yang jalannya sempit dikhawatirkan terjadi kepadatan kendaraan. Untuk menuju Dukuh Tangkil (dusun yang menjadi titik pusat longsor), pengendara harus melintasi jalan yang lebarnya tidak lebih dari 3 meter sehingga kendaraan roda empat harus bergantian, terutama saat berpapasan.
Jalanan di tebing dengan naik turun yang tingkat kecuramannya nyaris 30 derajat itu membuat siapapun pengendara harus ekstra hati-hati, baik roda dua maupun empat.
"Karena itulah dilakukan sistem buka tutup untuk menghindari agar jangan sampai padat di dalam, kemudian malah menyulitkan petugas melakukan evakuasi," ucapnya.
Sistem buka tutup jalan setiap harinya diberlakukan mulai pukul 06.00-08.00 WIB (buka), dua jam berikutnya atau 08.00-10.00 (tutup), kemudian dua jam berikutnya buka lagi, begitu juga seterusnya sampai pukul 22.00-00.00 WIB ditutup. Pemberlakuan aturan dimulai sejak pintu masuk ke Desa Wagir Kidul atau yang menjadi jalan utama menuju Desa Banaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News