MINYAK GORENG - CIREBON. PT Mahakarya Sentra Nabati selaku pengemas minyak goreng premium merek Promoo menegaskan mereka tak pernah mengemas dan menjual minyak goreng dengan kualitas curah.
Hal ini disampaikan Legal Head PT Mahakarya Sentra Nabati, Drajat Kusuma mengklarifikasi temuan tim Polres Kota Cirebon, Jawa Barat pada 23 Maret 2022 lalu, di mana terdapat mesin kemas yang terindikasi menyalahgunakan merek Promoo.
"PT Mahakarya Sentra Nabati sebagai pengemas (repacker) minyak goreng merek Promoo tidak pernah mengemas dan menjual minyak goreng dengan kualitas curah," kata Drajat dalam surat klasifikasinya, dikutip Minggu (27/3/2022).
Baca Juga: Hari Ini, MAKI Layangkan Gugatan Atas Kelangkaan Minyak Goreng
Drajat menjelaskan bahwa pengemasan minyak goreng curah dengan indikasi menggunakan merek Promoo seperti yang ditemukan tim Polres Cirebon, merupakan tindakan pemalsuan atau penyalahgunaan merek yang merugikan PT Mahakarya Sentra Nabati.
Ia menegaskan merek Promoo telah terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham nomor IDM000638923.
Terdapat pula Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Menengah yang diterbitkan Pemda DKI Jakarta yang beralamat di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.
Dalam kesempatan ini PT Mahakarya Sentra Nabati sendiri juga menegaskan tak pernah memiliki pabrik kemasan minyak goreng di wilayah Cirebon.
Berkenaan dengan hal tersebut, Drajat menyatakan bakal mengambil langkah hukum sesuai perundang-undangan yang berlaku terkait dugaan pemalsuan atau penyalahgunaan merek tersebut.
"PT Mahakarya Sentra Nabati akan melakukan langkah hukum sesuai hukum perundang undangan yang berlaku terkait dengan dugaan pemalsuan atau penyalahgunaan merek tersebut di atas," pungkasnya.
Temuan Polisi saat Sidak
Jajaran Polres Cirebon Kota bersama Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon menemukan alat untuk mengemas minyak goreng saat inspeksi mendadak (sidak), Rabu (23/3/2022).
Terdapat dua alat tersebut yang disimpan di salah satu sudut gudang distributor minyak goreng curah yang berada di Jalan Pronggol, Kota Cirebon, itu.
Bahkan, di alat itu tampak masih terpasang plastik kemasan 50 mililiter berisi minyak goreng dan bermerek "Tiga Satu."
Kapolres Cirebon Kota, AKBP M Fahri Siregar, mengatakan, temuan itu bakal didalami oleh tim audit gabungan Satreskrim Polres Cirebon Kota dan DKUKMPP Kota Cirebon.
"Temuan ini akan di dalami dulu, karena kami juga menemukan minyak goreng kemasan dua liter di gudang tersebut," ujar M Fahri Siregar saat ditemui usai sidak.
Ia mengatakan, tim audit bakal memeriksa lebih lanjut apakah pemilik gudang distributor itu memiliki izin pengemasan atau tidaknya.
Baca Juga: Kasus Kartel Minyak Goreng Naik ke Penyelidikan KPPU
Namun, menurut dia, dari hasil sidak diduga pemilik gudang menggunakan merek sendiri dalam pengemasan minyak goreng itu.
Selain itu, penanggung jawab gudang itu pun menyampaikan bahwa pengemasan minyak goreng tersebut tidak beroperasi sejak setahun terakhir.
"Keterangan yang didapat dari sidak kali ini menjadi langkah awal tim audit untuk memeriksa lebih lanjut untuk memastikan semuanya," kata M Fahri Siregar.
Temuan lain yang dapat dalam sidak di gudang tersebut ialah harga minyak goreng yang di atas harga eceran tertinggi (HET), yakni mencapai Rp 22 ribu per liter.
Pengelola gudang distributor tersebut mengaku minyak goreng tersebut merupakan minyak goreng curah kualitas industri sehingga harganya lebih mahal.
Bahkan, minyak goreng curah kualitas industri yang dipasok dari DKI Jakarta itu di tingkat depo harganya mencapai Rp 21 ribu per liter.
"Kami akan menindaklanjuti temuan awal ini sehingga menemukan titik terang, dan tim audit juga dipastikan langsung bergerak," ujar M Fahri Siregar.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Soal Temuan Alat Pengemasan Minyak Goreng Curah di Cirebon, Pemilik Merek Duga Ada Pemalsuan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
