Mal terbesar di Palu roboh, diduga masih banyak yang terjebak di reruntuhan

Minggu, 30 September 2018 | 15:49 WIB   Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie
Mal terbesar di Palu roboh, diduga masih banyak yang terjebak di reruntuhan


GEMPA-TSUNAMI SULTENG - PALU. Tidak hanya Hotel Roa Roa di Palu, Sulawesi Tengah, yang luluh lantak pasca-gempa dan tsunami yang menerjang Palu dan Donggala pada Jumat (28/9), sebuah pusat perbelanjaan juga rusak. Pusat perbelanjaan atau mal terbesar di Kota Palu, Mal Tatura. di Jalan Emy Saelan, Palu, hancur dan nyaris ambruk.

Masih ada puluhan hingga seratusan orang yang terjebak di dalam pusat perbelanjaan empat lantai yang dibangun pada tahun 2006 itu. "Menurut salah seorang pegawai mal yang ditemui, para korban yang terjebak di dalam mal yang ambruk sebagian itu belum dievakuasi," kata Kepala LKBN Antara Biro Sulawesi Tengah Rolex Malaha ketika dihubungi via telepon, Sabtu (29/9). 

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dalam keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu.

"Informasi sementara, yaitu berbagai bangunan, mulai rumah, pusat perbelanjaan, hotel, rumah sakit, dan bangunan lainnya ambruk sebagian atau seluruhnya. Diperkirakan puluhan hingga ratusan orang belum dievakuasi dari reruntuhan bangunan," ujar Sutopo.

Di Rumah Sakit Budi Agung Palu di Jalan Maluku terdapat 14 jenazah yang dibawa dari Mal Tatura berada di rumah sakit itu. Seratusan orang yang terluka seperti patah kaki dan luka-luka lainnya masih berada di halaman rumah sakit dan sebagian ruang pasien, tetapi saat itu tidak langsung ditangani secara medis karena belum ada dokter yang menangani.

Sebelumnya diberitakan, Hotel Roa-Roa berlantai delapan yang berada di Jalan Pattimura juga rata dengan tanah. BNPB melaporkan, di hotel yang memiliki 80 kamar itu, ada 76 kamar yang terisi oleh tamu hotel yang menginap.

Menurut sejumlah orang yang ditemui di hotel yang roboh itu, banyak korban yang berada dalam reruntuhan gedung hotel. Rumah Sakit Anutapura di Jalan Kangkung, Kamonji, Kota Palu, yang berlantai empat pun roboh.

Banyak gedung, rumah, dan bangunan lainnya yang rusak di sekeliling kota. Warga masyarakat juga terlihat masih panik dan masih mengungsi ke daerah-daerah yang lebih aman seperti ke dataran yang lebih tinggi.

Di lokasi lain seperti di arena Festival Pesona Palu Nomoni, puluhan hingga seratusan orang pengisi acara, sebagian merupakan para penari, juga belum diketahui nasibnya, saat terjadi gelombang tsunami di pantai sekitar yang menyapu tempat acara festival tahunan itu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mal dan Rumah Sakit di Palu Ambruk, Masih Banyak Orang Terjebak di Reruntuhan"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru