Malang mulai cegah lonjakan harga cabai Lebaran

Sabtu, 28 Januari 2017 | 11:31 WIB Sumber: Antara
Malang mulai cegah lonjakan harga cabai Lebaran


MALANG. Pemerintah Kabupaten Malang, Jawa Timur, bakal menambah luas lahan tanaman cabai di wilayah itu hingga 1.330 hektare sebagai antisipasi meningkatnya kebutuhan pada saat Ramadhan dan Lebaran tahun ini. Selama ini, harga cabai selalu melonjak saat bulan puasa dan Lebaran.

"Kalau masa tanamnya mulai Januari-Februari, pada saat menjelang Ramadhan sudah bisa dipanen karena masa tanam cabai sekitar 4 bulan. Dengan demikian, komoditas tersebut tidak sampai langka," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Malang M Nasri Abdul Wahid , Sabtu (28/1).

Ia mengakui kebutuhan cabai saat Ramadhan dan Lebaran cukup banyak. Agar komoditas cabai tetap tersedia dan untuk memenuhi kebutuhan hari besar tersebut, perlu dilakukan langkah-langkah konkret, salah satunya dengan menambah luasan lahan yang siap untuk ditanami.

"Harapan kami pada saat Ramadhan dan Lebaran mendatang kondisinya sudah jauh lebih baik, artinya harganya tidak terlalu tinggi dan stoknya juga mencukupi," urainya.

Nasri mengatakan untuk memberikan insentif bagi petani agar mau menanam cabai, pemerintah memberikan bantuan berupa bibit, pupuk, serta alat dan mesin pertanian, serta traktor untuk mengolah tanah.

Dengan tambahan 1.330 hektare lahan tanaman cabai, luasan tanaman komoditas tersebut menjadi 4.230 hektare yang tersebar di beberapa kecamatan di kabupaten setempat. Luasan panen sepanjang 2016 mencapai 2.900 hektare. Namun per bulannya di kisaran 100-200 hektare dengan produktivitas 10-15 ton per hektare.

Produksi sebanyak itu, lanjutnya, sebenarnya sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan warga Malang dan sekitarnya. Hal itu jika mengacu pada kebutuhan per kapita yang mencapai 1,3 kg/tahun/kapita. Artinya, kalau direrata, kebutuhan cabai per orang per hari hanya mencapai 3 biji.

Oleh karena itu, menurut Nasri, masalah naiknya harga cabai tidak sepenuhnya terkait dengan sisi produksi atau pasokan, tapi justru sisi rantai distribusinya. Sebab, cabai asal Malang nanti akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi luar Malang, bahkan masyarakat luar Pulau Jawa.

Menyinggung teknis penanaman cabai di lahan baru tersebut, Nasri mengaku akan melibatkan sejumlah kelompok tani dan dibantu alat sistem pertanian. "Harapan kami tambahan lahan tanam cabai ini bisa meningkatkan hasil produksi," katanya.

Dari sekitar 4.230 hektare tanaman cabai, paling luas ada di Kecamatan Ngantang dan Pujon, yaitu mencapai 3.500 hektare. Disusul Wajak, Tumpang, dan Poncokusumo seluas 400 hektar, serta di Karangploso sekitar 250 hektar. Sementara sisanya tersebar di kecamatan lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto
Terbaru