Mendes PDTT dukung Desa Wisata Penyangga sambut WSBK dan MotoGP Mandalika

Rabu, 27 Oktober 2021 | 17:28 WIB   Reporter: Tendi Mahadi
Mendes PDTT dukung Desa Wisata Penyangga sambut WSBK dan MotoGP Mandalika

ILUSTRASI. Mendes PDTT dukung Desa Wisata Penyangga sambut WSBK dan MotoGP Mandalika.


INDUSTRI PARIWISATA - JAKARTA. Sebentar lagi World Superbike (WSBK) 2021 dan FIM MotoGP World Championship (MotoGP) 2022 Seri Indonesia akan digelar di Daerah Super Prioritas (DSP) Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat. 

Perhelatan akbar berskala internasional ini diharapkan dapat memberikan efek berganda (multiplier effect) yang besar bagi perekonomian Indonesia dan mempercepat pemulihan pariwisata NTB di masa adaptasi kebiasaan baru saat ini.

Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan, pengembangan Desa Wisata di Lombok Timur, Lombok Utara, Lombok Barat dan Lombok Tengah menjadi bagian dari kebijakan prioritas nasional yang menetapkan 5 (lima) Destinasi Super Prioritas, salah satunya adalah DSP Mandalika di Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Pria yang akrab disapa Gus Menteri menambahkan, dalam mendukung program prioritas tersebut, pihaknya memfasilitasi pengembangan desa-desa penyangga SDP Mandalika dengan membangun Sarana dan Prasarana Pengembangan objek wisata di 19 Desa di 4 Kabupaten, yaitu Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur dan Lombok Utara.

Baca Juga: Mobil tak lulus uji emisi di Jakarta bakal ditilang Rp 500.000, sudah tahu?

“Harapan saya tentu selain desa-desa penyangga ini menjadi wahana dalam mempromosikan Desa Wisata. Tujuan utamanya adalah (SDGS Desa) percepatan pencapaian pembangunan desa berkelanjutan,” ucap Abdul dalam keterangannya, Rabu (27/10).

Abdul mengungkapkan, tahun ini pihaknya telah memberikan bantuan pengembangan objek wisata dan amenitas wisata di 156 Desa 94 Kabupaten di 28 Provinsi di Indonesia. Ia mengajak seluruh stakeholders bersama-sama bekerja keras, agar desa wisata desa-desa wisata mampu menarik minat wisatawan internasional maupun domestik untuk berkunjung dan menyerap produk-produk unggulan desa.

“Saya juga berharap BUMDesa, Desa Wisata, dapat memberikan kontribusi besar dalam penanganan kemiskinan ekstrem di desa. Sehingga kesejahteraan warga desa akan terwujud,” ungkap dia.

Dia mengatakan, dalam mengelola desa wisata membutuhkan kolaborasi dan kerja sama dengan seluruh stakeholders desa dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki. Agar pembangunan lebih terkonsolidasi dengan baik, kemandirian desa-desa lebih cepat dicapai, kebangkitan ekonomi warga lebih merata, dan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan.

Desember tahun 2020 lalu, masyarakat sasaran program di Kabupaten Teluk Wandama, telah berhasil mengeksport rumput laut, ke Hongkong, sebanyak 20 ton, senilai Rp 390 juta. Kelompok sasaran program di Manokwari Selatan, berhasil melakukan eksport Biji Kakao Kering ke Inggris, sebanyak 6.000 Kg atau senilai Rp 270 juta. 

Baca Juga: Cuaca hari ini di Jabodetabek hujan deras, waspada potensi banjir di Jakarta

Kementerian Desa PDTT mendorong SDGs Desa sebagai upaya terpadu percepatan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan sesuai Presiden No.59/2017 tentang Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. SDGs Desa memiliki 18 tujuan, dengan 222 indikator pemenuhan kebutuhan warga, pembangunan wilayah desa, serta kelembagaan desa. 

Pada 27 Oktober 2021, SID mencatat ada 1.586.389 kader desa yang tergabung dalam Pokja Relawan Pendataan Desa, ditangan mereka, telah terkumpul data desa sebanyak 45.008 desa (60%), data rukun tetangga sebanyak 491.618 RT, data keluarga sebanyak 31.454.354 keluarga (99%), dan data warga sebanyak 93.034.492 orang (80%).

Selanjutnya: KSPI minta upah minimum tahun depan naik 7%-10%

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi

Terbaru