KREDIT UMKM - Mulitina Tumini, seorang pengusaha makanan ringan, berhasil merintis usaha Keripik Macho Eliza pada tahun 2008 dengan modal awal sebesar Rp 500.000.
Awalnya, usaha yang dijalankan hanya menggunakan kompor minyak dan wajan kecil sehingga hanya mampu memproduksi 1 kg atau 10 bungkus keripik per hari.
Proses pemasarannya dilakukan sendiri dari warung ke warung. Berkat bahan baku macho yang hanya bisa didapat di Palembang, Keripik Macho yang diproduksi memiliki rasa gurih yang khas.
Pada tahun 2017, usahanya sempat terkendala modal dan kenaikan harga bahan baku sehingga dia tidak dapat menyanggupi pesanan dari para pelanggan.
Baca Juga: Dosen Magister Manajemen Universitas Mercu Buana Beri Seminar Pengembangan UMKM
Namun, Mulitina Tumini mendapat informasi tentang Rumah BUMN Baturaja yang saat itu menjadi Rumah Kreatif BUMN (RKB) Baturaja.
Ia menceritakan kesulitan usaha yang dialami dan mendapat pinjaman sebesar Rp 50 juta.
Berkat pinjaman dana tersebut, usaha Keripik Macho Eliza berhasil dikembangkan bersama 3 orang rekannya dengan memproduksi stik bawang, emping ubi, sale pisang, kopi bubuk, wedang jahe, lempok, hingga abon ikan patin.
Rumah BUMN Baturaja yang dikelola oleh Semen Baturaja, anak usaha SIG, memberikan bantuan pendanaan, perizinan, sertifikasi halal, pelatihan, hingga pemasaran produk baik secara offline maupun online melalui media sosial.
Produk-produk Eliza kini telah masuk ke toko pusat oleh-oleh dan minimarket di Baturaja, bahkan tersedia secara online.
Rumah BUMN Baturaja sendiri merupakan wadah berkumpulnya pelaku UMKM untuk belajar bersama dan menciptakan produk kreatif dan berkualitas.
Baca Juga: Berlangsung 4 Hari, WIKA dan Bukit Asam Gelar Edisi Ketiga Bazar UMKM BUMN
Sejak didirikan pada 14 November 2017, Rumah BUMN Baturaja telah memiliki 261 UMKM binaan dari Kabupaten Oku yang mengembangkan usaha kuliner, kriya, fesyen dan kecantikan.
Di Rumah BUMN Baturaja, para pelaku UMKM tidak hanya diberikan bantuan pendanaan, tetapi juga bantuan proses perizinan, sertifikasi halal, beragam pelatihan, hingga packaging dan pemasaran produk.
Upaya ini bertujuan untuk memberikan pengalaman, meningkatkan kompetensi, dan memperluas jangkauan pemasaran produk UMKM binaan.
Vita Mahreyni, Corporate Secretary PT. Semen Indonesia Tbk (SMGR) atau SIG, mengatakan bahwa kisah sukses Mulitina Tumini merupakan salah satu dari ribuan perjalanan SIG dalam mendukung pelaku UMKM.
Tindakan ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan poin 8, yang bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, peningkatan produktivitas tenaga kerja, serta memberikan kesempatan kerja yang layak bagi semua.
Baca Juga: Pemerintah Beri Fasilitas PPh Nol Persen kepada UMKM di IKN
SIG melakukan pemberdayaan UMKM dengan dua cara. Pertama, dengan meningkatkan kapasitas dan produktivitas UMKM.
"Kedua, melalui pendirian Rumah BUMN di beberapa daerah, seperti Rumah BUMN Rembang, Rumah BUMN Surabaya, dan Rumah BUMN Baturaja," ujar Vita dalam siaran pers, Kamis (9/3).
SIG berkomitmen untuk terus mendorong UMKM agar naik kelas sehingga diharapkan dapat menjadi salah satu penghasil devisa bagi daerah dan juga nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News