Meninggal saat diisolasi, ini fakta pasien di Sukabumi yang sesak nafas usai umrah

Selasa, 03 Maret 2020 | 09:47 WIB Sumber: Kompas.com
Meninggal saat diisolasi, ini fakta pasien di Sukabumi yang sesak nafas usai umrah

ILUSTRASI. Ilustrasi umrah. REUTERS/Ganoo Essa


VIRUS CORONA - SUKABUMI. Seorang pasien berinisial T (57), seorang warga Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD R Syamsudin. Sebelum meninggal, almarhumah itu sempat dirawat di ruang isolasi di rumah sakit pemerintah tersebut.

Pasien itu masuk rumah sakit pada Minggu (1/3/2020), bersama dengan suaminya berinisial S (58). Keduanya dirawat di rumah sakit itu karena mengalami keluhan sama, yaitu sesak nafas, batuk, dan pilek usai pergi dari luar negeri. Berikut ini fakta selengkapnya:

1. Mengeluhkan sesak nafas, batuk, dan pilek

Pasangan suami istri berinisial S (58) dan T (57), dirawat di RSUD R Syamsudin Kota Sukabumi pada Minggu (1/3/2020). Keduanya mengalami keluhan hampir sama, yaitu merasakan sesak nafas, batuk dan pilek usai menjalankan ibadah umrah beberapa hari sebelumnya.

Baca Juga: Dua WNI positif corona, apakah ditanggung BPJS Kesehatan?

Dalam perjalanan pulang, mereka diketahui sempat melakukan transit di Abu Dhabi. Akibat penyakit yang diderita itu, sang istri berinisial T meninggal dunia saat dalam perawatan medis di RSUD R Syamsudin.

Sebelumnya, ia juga sempat dirawat di ruang isolasi di rumah sakit tersebut.

Sedangkan suaminya berinisial S, diperbolehkan pulang, namun, masih dalam masa pemantauan.

Baca Juga: Perhatian: Ini daftar 100 RS yang jadi rujukan virus corona

2. Belum bisa dipastikan karena virus corona

Untuk menjawab keresahan publik terkait adanya tudingan pasien tersebut terjangkit virus corona, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi angkat bicara. Menurutnya, berdasarkan informasi dan laporan yang ia terima dari pihak rumah sakit maupun Dinas Kesehatan, belum bisa bisa dipastikan penyebab kematian pasien berinisial T tersebut.

Pasalnya, hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium dari Balitbang Kesehatan Kemenkes. "Mengenai informasi yang beredar bahwa meninggalnya nyonya T Minggu malam dikarenakan virus corona belum bisa diyakini kebenarannya," jelas Fahmi.

"RSUD R Syamsudin dan rumah sakit yang lainnya tidak bisa untuk menyatakan positif atau tidak. Tapi masih menunggu Balitbang Kesehatan Kemenkes," tambahnya.

3. Masyarakat tidak perlu resah

Achmad Fahmi mengimbau masyarakat untuk tidak resah terkait virus corona tersebut.

Ia juga meminta masyarakat untuk tidak langsung percaya dengan informasi yang belum dipastikan kebenarannya.

Baca Juga: Menkes: Tidak ada batasan nominal anggaran untuk penanganan virus corona

Terkait dengan potensi penyebaran virus corona itu, ia mengaku Pemkot Sukabumi sudah cukup siap dengan segala kemungkinan yang terjadi.

Terlebih, fasilitas kesehatan yang ada di RSUD R Syamsudin dianggap cukup mumpuni untuk memberikan penanganan kesehatan terhadap pasien yang terjangkit virus corona.

"Insya Allah Pemkot Sukabumi bersiap dan siaga dengan kemungkinan-kemungkinan bila ada yang diindikasikan mengidap virus corona," sambung dia.

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com berjudul "Fakta Meninggalnya Pasien di Sukabumi saat Diisolasi, Sempat Keluhkan Sesak Nafas, Batuk, dan Pilek Usai Umrah"

Penulis : Kontributor Sukabumi, Budiyanto | Editor : Farid Assifa

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Terbaru