Mensos awali pencairan PKH Tahap ke-2 2018 secara nasional dari Bengkulu

Sabtu, 12 Mei 2018 | 00:03 WIB   Reporter: Yudho Winarto
Mensos awali pencairan PKH Tahap ke-2 2018 secara nasional dari Bengkulu

ILUSTRASI. Menteri Sosial Idrus Marham


Graduasi Mandiri atau keluar dari kepersertaan PKH secara sukarela, merupakan bentuk kesadaran diri dari Keluarga Penerima Manfaat yang sudah sejahtera. Hal tersebut dikarenakan Keluarga Penerima Manfaat mengalami peningkatan ekonomi.

Sebanyak 5 orang tersebut adalah Dahlia Yanti yang kini menjadi pegawai tetap PLN, Umi Kalsum wirausaha ayam potong, warung manisan dan punya bedengan, Elviana yang memiliki usaha mie ayam, Yuyun Safitri memiliki usaha oleh-oleh khas Bengkulu, dan Erni Mawati yang memiliki usaha bakso bakar.

Erni Mawari, ibu rumah tangga dengan 3 orang anak mengaku sangat terbantu dengan adanya bimbingan dan arahan dari Pendamping PKH yang memberikan motivasi pada saat pertemuan kelompok.

"Awalnya saya berjualan sayur keliling kemudian merambah usaha bakso bakar. Sekarang sudah punya 3 cabang bakso bakar. Alhamdulliah," ujarnya seraya tersenyum usai menerima piagam graduasi dari Mensos.

Mensos mengatakan dengan memilih Graduasi Mandiri maka tujuan Program PKH telah berhasil, yaitu mensejahterakan Keluarga dan mengubah cara berpikir KPM.

"Ibu Yuyun sudah naik kelas. Pesan Presiden siapapun yang berprestasi dan berkreatifitas harus diberikan penghargaan maka hari ini pemerintah memberi penghargaan kepada mereka yang tergraduasi secara mandiri. Saya juga menyampaikan amanat Presiden kepada ibu-ibu supaya kedepan bisa hidup lebih mandiri dan agar kebutuhan anak-anak terpenuhi," terangnya.

Setelah itu Mensos juga memberikan penghargaan kepada anak-anak berprestasi dari KPM PKH di Bengkulu yakni Cepti Dwi Anjani lulusan terbaik IAIN Bengkulu 2018, Nur Ainun penerima beasiswa Bidik Misi IAIN 2018, Kevin Putra Pratama juara taekwondo tingkat Provinsi Bengkulu, dan Via Anggraini yang merupakan atlet angkat besi peraih medali emas tingkat nasional.

"Saya berharap adanya KPM PKH yang sudah graduasi secara mandiri dan anak-anak kita yang beprestasi ini semoga bisa menginspirasi ibu-ibu semua untuk mengikuti jejak mereka," katanya.

Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat mengatakan Kementerian Sosial telah menyalurkan bansos PKH tahap pertama tahun 2018 sebesar Rp4,9 triliun untuk 9,8 juta KPM.

Dari jumlah tersebut sebanyak 8,7 juta KPM atau 92,35 persen yang sudah mengambil uangnya dari rekening melalui bank HIMBARA.

"Berarti masih ada sekira enam persen yang belum mencairkan bansosnya. Untuk yang belum mengambil dananya, ada berbagai alasan antara lain mulai mengenal perbankan dan menyimpan sebagian uangnya tetap di bank untuk ditabung," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto
Terbaru