BBM - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, meminta badan usaha penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) memastikan pasokan BBM bagi nelayan di wilayah pesisir, khususnya di Banjarmasin, tetap terpenuhi menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
Bahlil menegaskan bahwa ketersediaan dan distribusi BBM harus selalu terjaga demi kelancaran operasional nelayan.
"Tadi kami cek di kampung nelayan, berdialog dengan masyarakat, rata-rata mereka tidak pernah mengeluhkan ketersediaan BBM. Selalu terjaga stoknya. Jadi sampai dengan menuju hari raya, nelayan yang mau ke laut, silakan. Itu semua sudah kita siapkan BBM-nya," tegas Bahlil usai mengunjungi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) AKR 20.3.2.003 Rantauan Ilir di Provinsi Kalimantan Selatan, Rabu (19/3).
Baca Juga: Tinjau SPBUN, Menteri ESDM Siap Pangkas Birokrasi untuk Kebutuhan BBM Nelayan
Bahlil menekankan pentingnya menjaga pasokan BBM agar tetap aman, terutama saat ombak besar yang dapat menghambat aktivitas melaut. Ia juga mengusulkan mekanisme pengaturan kuota BBM yang disesuaikan dengan musim penangkapan ikan.
Selama musim tangkap yang diperkirakan berlangsung sekitar tujuh bulan dalam setahun, volume pemakaian BBM akan ditingkatkan untuk mengakomodasi peningkatan aktivitas nelayan. Sebaliknya, pada musim ombak besar atau angin kencang, kuota akan disesuaikan agar pasokan tetap efisien.
Dalam keterangannya, Bahlil menjelaskan bahwa BBM yang disediakan bagi nelayan dihargai Rp 6.800 per liter dengan campuran bahan bakar nabati sebesar 40% atau B40. Penetapan harga ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas operasional nelayan.
"Perintah Bapak Presiden Prabowo juga kepada kami adalah memastikan agar nelayan kita betul-betul mendapatkan minyak subsidi," tambahnya.
Baca Juga: Bahlil Pastikan BBM, LPG, hingga Pasokan Listrik Aman hingga Idulfitri 1446 H
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Banjarmasin, Yuliansyah Effendy, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima arahan dari Menteri ESDM untuk memastikan kebutuhan BBM nelayan tetap terpenuhi dalam berbagai kondisi.
"Pak Menteri ESDM tadi menekankan pentingnya perhitungan kebutuhan BBM bagi nelayan, baik saat ombak besar maupun pada musim normal. Beliau meminta agar hal ini lebih diperhatikan ke depannya," kata Yuliansyah.
Sebagai langkah penyesuaian, rekomendasi pengaturan kuota akan diberikan setiap tiga bulan. Pemerintah terus memantau dan mengatur distribusi BBM secara cermat guna mendukung produktivitas serta kesejahteraan nelayan di wilayah pesisir.
Dengan pengaturan pasokan dan kuota BBM yang matang, diharapkan para nelayan dapat menjalankan kegiatan operasionalnya secara optimal, sekaligus mendorong pertumbuhan sektor perikanan nasional.
Sebagai tambahan, SPBN Rantauan Ilir merupakan hasil kolaborasi antara PT AKR Corporindo, Tbk (AKRA) dan Koperasi Perikanan Lembaga Ekonomi Pengembangan Pesisir Mikro Mitra Mina (LEPP-M3).
Baca Juga: Bahlil Pastikan BBM yang Disalurkan ke Masyarakat Sudah Sesuai Spesifikasi
SPBN ini bertujuan menyediakan akses bahan bakar yang mudah dan terjangkau bagi nelayan. Dengan dukungan empat karyawan, SPBN ini melayani kebutuhan BBM untuk 103 kapal nelayan di wilayah Banjarmasin.
Pada tahun 2025, SPBN milik AKRA memiliki kuota BBM sebesar 2.003 kiloliter, dengan realisasi penggunaan hingga Maret 2025 mencapai 360,41 kiloliter.
Selanjutnya: Buana Finance (BBLD) Raih Fasilitas Kredit Rp 150 Miliar dari Bank QNB Indonesia
Menarik Dibaca: Cegah Diabetes Sejak Dini, Ini 4 Cara Membatasi Konsumsi Gula pada Anak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News