Namun saat ini mereka belum berani melaut lantaran saat ini cuaca di perairan pulau terdepan ini masih belum bersahabat.
Gelombang tinggi, nelayan tradisional takut melaut
Saat ini, tinggi gelombang masih di atas 3 meter. "Palingan pertengahan Januari atau awal Februari, kalau saat ini gelombang masih tinggi," katanya.
"Lagipula kapal Nelayan kami kecil-kecil dan masih tradisional."
Baca Juga: TNI siaga tempur di Natuna menjaga kedaulatan wilayah
"Tapi ada juga sebagian nelayan yang turun, namun menggunakan kapal yang besar dan itu pun hanya bermain di pinggiran saja," katanya menambahkan.
Menghadapi coast guard China
Sementara itu, Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) Laksdya TNI Yudo Margono mengaku akan terus berada di Natuna selama kapal Coast Guard China masih berada perairan utara pulau Natuna tersebut.
Namun hal ini bukan untuk melakukan gencatan senjata, melainkan hanya bertujuan untuk mengusir dan memastikan kalau kapal tersebut tidak lagi memasuki perairan wilayah Indonesia.
Baca Juga: Prabowo ingin diplomasi damai dengan China di Laut Natuna, ini alasannya
"Kami hanya bertugas untuk melaksanakan pengendalian wilayah laut khususnya di Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) laut Natuna Utara dari pencurian pihak asing," katanya, melalui keterangan tertulis, Sabtu (4/1).
Bahkan untuk memaksimalkan pengendalian wilayah laut ZEE perairan pulau terdepan ini, Kogabwilhan I menerjunkan 600 personil, lima KRI dan satu pesawat intai maritim serta satu pesawat Boeing TNI AU. (Kontributor Batam, Hadi Maulana)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nelayan Natuna Akui Sudah Aman, Namun Belum Berani Melaut",
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News