Neraca perdagangan Lampung surplus

Rabu, 16 Desember 2015 | 12:42 WIB Sumber: Antara
Neraca perdagangan Lampung surplus


JAKARTA. Neraca perdagangan luar negeri Provinsi Lampung pada November 2015 mengalami surplus atau sama seperti bulan-bulan sebelumnya.

"Neraca perdagangan surplus karena nilai ekspor November 2015 lebih tinggi dari impor pada bulan yang sama," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, Adhi Wiriana, di Bandarlampung, Rabu (16/12).

Ia menyebutkan, surplus pada November 2015 mencapai US$ 103,1 juta dan diharapkan akan terus meningkat.

Kendati surplus, reraca perdagangan Provinsi Lampung pada November 2015 untuk kawasan ASEAN mengalami defisit sebesar US$ 20,1 juta. "Sedangkan negara yang mengalami surplus adalah dengan Uni Eropa sebesar US$ 92,4 juta," kata Adhi.

Nilai ekspor Provinsi Lampung pada November 2015 mencapai US$ 299,2 juta atau turun sebesar 14,88% dibandingkan bulan sebelumnya.

"Nilai ekspor Lampung mulai Januari hingga November 2015 berhasil membukukan US$ 3.583,5 juta. Jika dibandingkan periode sama tahun lalu, mengalami kenaikan tipis sebesar 1%,"kata Adhi.

Ia menyebutkan, lima golongan barang utama ekspor Provinsi Lampung pada November 2015 yaitu lemak dan minyak hewan/nabati; kopi,teh,rempah-rempah; batubara ; olahan dari buah-buahan/sayuran; serta bubur kayu/pulp.

Penurunan ekspor November 2015 terhadap Oktober 2015 terjadi pada empat golongan barang utama, yaitu golongan lemak dan minyak hewan/nabati turun 9,40%, kopi, teh rempah-rempah turun sebesar 40,41% atau US$ 35,8 juta, olahan dari buah-buahan/sayuran turun 6,16% (US$ 1,3 juta), dan bubur kayu/pulp turun sebesar 14,15% (US$ 2,0 juta).

Nilai impor Provinsi Lampung pada November 2015 mencapai US$ 196,1 juta atau naik 2,01% dibanding Oktober 2015.

"Namun nilai tersebut lebih rendah US$ 50,9 juta atau 20,59% dibanding November 2014 yang tercatat US$ 247,0 juta," katanya.

Ia menambahkan, peningkatan impor terjadi pada komoditas gandum-ganduman dan binatang hidup dengan nilai masing-masing US$ 10,8 juta (263,07% ) dan US$ 6,9 juta (184,14%).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri

Terbaru