Pak Jokowi, harga beras di Korowai, Papua tembus Rp 2 juta, mie instan Rp 1 juta

Jumat, 03 Juli 2020 | 11:54 WIB Sumber: Kompas.com
Pak Jokowi, harga beras di Korowai, Papua tembus Rp 2 juta, mie instan Rp 1 juta


HARGA SEMBAKO - Pegunungan Bintang. Upaya pemerintah memangkas harga bahan pangan di Papua belum tuntas. Di Kabupaten Pegunungan Bintang, harga beras sangat mahal, bisa mencapai jutaan rupiah. Bahkan, harga mie instan mencapai Rp 1 juta per dus.

Tingginya harga bahan pangan tersebut terjadi di kawasan tambang emas tradisional di Korowai, tepatnya di Maining 33, Distrik Kawinggon, Kabupaten Pegunungan Bintang. Warga harus membeli 10 kilogram beras dengan dana setara Rp 2 juta.

Baca juga: Kesempatan terakhir kirim lamaran untuk lowongan kerja di Damri, ada empat posisi

Harga satu kardus mi instan dijual seharga Rp 1 juta. Bahkan ada satu kardus mi instan ditukar dengan emas dua gram. "Mi instan satu karton kalau ditukar dengan emas itu, dua gram, satu karton Rp 1 juta, satu bungkus Rp 25.000," kata salah satu pengelola Koperasi Kawe Senggaup Maining Hengki Yaluwo di Korowai, Rabu (1/7/2020).

" Beras 10 kilogram itu emas empat gram, kalau dibeli dengan uang, satu karung itu harganya Rp 2 juta," kata dia.

Selain itu, harga sembako lain juga cukup tinggi. Satu ikan kaleng berukuran besar dijual seharga Rp 150.000. Sedangkan untuk ponsel dibanderol seharga 10 gram sampai 25 gram emas.

Wilayah Korowai, Kabupaten Pegunungan Bintang masuk kawasan terisolir dan tertinggal. Kawasan Korowai diapit lima kabupaten, yakni Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Yakuhimo, Kabupaten Asmat, Kabupaten Boven Digooel, dan Kabupaten Mappi.

Walapun diapit lima kabupaten, kawasan tersebut belum pernah tersentuh pembangunan. Untuk menjangkau wilayah tersebut, warga harus menggunakan helikopter dari Kabupaten Boven Digoel. Lalu mereka melanjutkan perjalanan menggunakan long boat dari Boven Digoel selama satu hari dan berjalan kaki selama dua hari menuju kawasan tambang Korowai.

Korowai diapit lima kabupaten, yakni Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Yakuhimo, Kabupaten Asmat, Kabupaten Boven Digooel, dan Kabupaten Mappi. Ben Yarik salah satu pemilik dusun Kali Dairam Korowai di Maining 33, mengatakan, suku Korowai adalah penghuni asli kawasan itu. "Bertahun-tahun pemerintah tidak pernah membangun Korowai, Tuhan yang memberikan hasil emas bagi kami, sehingga kami bisa menambang dan membantu kami," kata Ben.

Baca juga: Lelang rumah di Kabupaten Tangerang ada 3 unit, harga Rp 300-an juta, ini daftarnya

Ben mengatakan, tambang emas tradisional adalah salah satu mata pencaharian masyarakat setempat. Ia berharap pemerintah tak menutup penambangan tradisional itu karena kawasan tambang tradisional itu menghidupi ekonomi masyarakat sekitar. "Kasihan ini, banyak masyarakat tidak lagi diperhatikan dan terus tertinggal. Selagi masih ada emas yang menjamin," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Di Pedalaman Pegunungan Bintang Papua, Beras 10 Kilogram Dijual Rp 2 Juta dan Mi Instan Ditukar Emas",

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto

Terbaru