Ungaran. Panen padi petani Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, anjlok hingga 50%. Penyebabnya adalah serangan hama wereng dan walang sangit menjelang masa panen pada April lalu.
Keterangan yang dikumpulkan dari petani Kabupaten Semarang, Selasa (10/5), menyebutkan selain serangan hama, curah hujan tinggi selama beberapa pekan sebelumnya juga menyebabkan sebagian padi siap panen terendam air.
Hariyanto, petani yang mengolah sawah seluas 5.000 meter persegi, mengatakan keuntungan dari musim panen April 2016 menyusut drastis. Biasanya ia dapat keuntungan Rp 8 juta per panen, tapi kini hanya Rp4,5 juta. "Panen padi April lalu saya hanya memperoleh 1 ton padi, padahal sebelumnya mencapai 2 ton," katanya.
Sebelum hama menyerang tanaman padi, Haryanto mengaku sudah menyemprot obat pengusir wereng dan walang sangit. Begitu pula untuk mengantisipasi serbuan burung, ia juga memasang jaring di atas tanaman padi. Kendati demikian, langkah tersebut belum sepenuhnya berhasil mengusir hama sehingga hasil panen pada April lalu menurun tajam.
Ia menuturkan modal pada musim tanam lalu menghabiskan sekitar Rp 2 juta untuk membeli bibit, obat, pupuk, dan jasa tenaga. Khusus jenis padi yang ditanam adalah IR 64 yang diyakini tahan terhadap serangan hama wereng dan walang sangit.
Hal senada juga dirasakan Saleman, petani padi lainnya di Ungaran. "Sawah saya hanya bisa menghasilkan 1 kuintal beras dari luas sekitar 2.000 meter persegi, padahal pada panen sebelumnya bisa mencapai 1 ton," katanya.
Ia mengatakan hasil panen padinya tidak dijual dan hanya dikonsumsi sendiri karena hasilnya yang menurun drastis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News