Pasien Covid-19 melonjak, tinggal 17% tempat tidur yang tersisa di RSD Wisma Atlet

Senin, 18 Januari 2021 | 21:06 WIB Sumber: Kompas.com
Pasien Covid-19 melonjak, tinggal 17% tempat tidur yang tersisa di RSD Wisma Atlet

ILUSTRASI. Foto aerial suasana Wisma Atlet. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.


VIRUS CORONA - JAKARTA. Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, terus bertambah dalam dua pekan terakhir. Penambahan ini menyebabkan kapasitas tempat tidur di RS tersebut tersisa 17 persen. 

Catatan Kompas.com, pada 4 Januari lalu, hanya ada 3.889 pasien yang menghuni RSD Wisma Atlet. Jumlah itu terdiri dari 2.932 pasien bergejala, serta 957 orang pasien tanpa gejala yang menjalani isolasi mandiri. Namun, sejak itu, jumlah pasien Covid-19 terus bertambah setiap harinya. Hal ini terjadi karena pasien yang masuk ke RS itu lebih banyak dibandingkan pasien yang keluar. 

Pasien yang bergejala pun jumlahnya meningkat. Hal ini membuat manajemen RSD Wisma Atlet memutuskan untuk tidak lagi menampung pasien tanpa gejala. Kini RSD Wisma Atlet fokus untuk merawat pasien bergejala. Berdasarkan data per Senin (18/1/2021) pukul 08.00 WIB, ada 4.959 pasien Covid-19 yang tengah menjalani perawatan di RS Wisma Atlet. 

Seluruh pasien tersebut mengalami gejala ringan, sedang hingga berat. Mereka dirawat di empat tower, yakni tower 4, 5, 6 dan 7. Saat Faskes di Jakarta Hampir Penuh Adapun kapasitas tempat tidur di keempat tower itu adalah 5.994. Sehingga saat ini keterisian tempat tidur di RS Wisma Atlet mencapai 82,7 persen. Ada 1.035 tempat tidur yang masih tersisa atau 17,3 persen. 

Baca Juga: Ketua DPRD DKI sebut ada kemungkinan PSBB ketat di Jakarta diperpanjang

Tambah Peralatan dan Tenaga Medis 

Koordinator RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Mayjen TNI Tugas Ratmono juga membenarkan adanya lonjakan selama dua pekan terakhir. Menurut dia, lonjakan ini imbas libur natal dan tahun baru. "Memang betul jadi ini dua minggu terjadi satu peningkatan kasus. Waktu itu hunian kira-kira 60 persen. Saat ini kan jadi 80 persen. Jadi kira-kira 20 persen melonjaknya itu," ujar Tugas dalam talkshow BNPB, Senin siang tadi.

Tugas mengatakan, pihaknya sudah mengantisipasi lonjakan ini. Salah satunya dengan menyiapkan sejumlah peralatan untuk pasien bergejala berat, seperti Intensive Care Unit (ICU) transisi hingga 20 bed, serta intermediate care unit (IMCU) sebanyak 94 bed. Kemudian, ia menekankan bahwa penambahan tenaga medis juga dilakukan seiring adanya lonjakan kasus. 

"Otomatis akan bertambah, kita rencanakan sampai 400 perawat ya. Kita saat ini hampir beberapa hari sekali kita tambahkan perawat, hari ini kalau tidak salah datang 80 perawat, dokternya juga kita tambahkan dan juga tenaga non-medis kita tambahkan," papar dia. 

Lonjakan kasus 

Lonjakan pasien di RS Wisma Atlet sejalan dengan lonjakan kasus di ibu kota DKI Jakarta maupun nasional. Pandemi di Jakarta saat ini masih berada di situasi buruk. Data terakhir Minggu kemarin, ada penambahan sebanyak 3.395 kasus. Dengan penambahan kasus tersebut, kasus Covid-19 secara keseluruhan berada di angka 227.365 kasus. 

Dari jumlah keseluruhan tersebut, terdapat 201.907 pasien dinyatakan sembuh, atau bertambah 3.771 dibandingkan hari kemarin. Sedangkan pasien aktif dalam perawatan mengalami pengurangan 410 pasien karena tingkat kesembuhan yang tinggi. Kini terdapat 21.679 pasien tercatat masih dalam perawatan atau isolasi. Sedangkan korban jiwa atau pasien meninggal dunia bertambah 34 orang. 

Total korban jiwa akibat Covid-19 di Jakarta berada di 3.779 korban. 

Adapun kasus harian Covid-19 di Indonesia dalam dua minggu terakhir telah menembus 10.000 kasus. Pada 8 Januari 2021, tepat dua minggu setelah libur Natal, untuk pertama kalinya penambahan kasus postif di Indonesia mencapai angka lebih dari 10.000. Kemudian, pada 16 Januari 2021, dua minggu setelah liburan tahun baru, kasus positif berada pada puncaknya yaitu 14.224.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lonjakan Pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet, Tinggal 17 Persen Tempat Tidur Tersisa"

Selanjutnya: Di atas rata-rata nasional, positivity rate corona di Depok lebih dari 30%

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Handoyo .

Terbaru