SLEMAN. Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, siap melanjutkan mencetak KTP elektronik secara mandiri meskipun program pencetakan dari pemerintah pusat telah ditutup.
"Saat ini masih ada sekitar 20 ribu KTP elektronik untuk Kabupaten Sleman yang belum tercetak, karena yang dicetak pusat sudah ditutup, sehingga akan dilanjutkan daerah," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Sleman, Supardi, Sabtu.
Menurut dia, berdasarkan laporan saat ini KTP elektronik di Kabupaten Sleman yang sudah terekam sebanyak 695 ribu dari sekitar 730 ribu wajib KTP.
"Memang terdapat selisih cukup banyak karena perkembangan yang dulu belum wajib KTP. Saat ini KTP elektronik yang sudah jadi sebanyak 675 ribu," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya mentargetkan pencetakan KTP elektronik akan diselesaiakan secepatnya oleh daerah karena sudah diberi kewenangan untuk mencetak mandiri.
"Cetak KTP elektronik saat ini masih sebatas uji coba di Disdukcapil. Per 1 Januari 2015 sudah siap cetak mandiri," katanya.
Supardi mengatakan, dari hasil uji coba yang telah dilakukan tidak ada kendala atau persoalan yang berarti dalam proses cetak KTP elektronik mandiri.
"Dulu kolom agama kosong sekarang sudah muncul. Dalam sistem cetak ini jika satu item tidak diisi maka tidak akan bisa jalan," katanya.
Ia mengatakan, sesuai UU no 24/2013 tentang Administrasi Kependudukan, kolom agama harus dicantumkan dalam pengisian KTP.
"Sebutkan saja, di Indonesia diakui enam agama, di luar itu tdak ada larangan atau anjuran. Pilih salah satu dari enam agama, karena tidak bisa dikosongi. Sampai hari ini UU itu masih berlaku," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
