CLOSE [X]

Pemkab Tapanuli Selatan Peringkat Pertama Program Berkelanjutan Terbaik Se-Nasional

Sabtu, 11 November 2023 | 10:08 WIB   Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk
Pemkab Tapanuli Selatan Peringkat Pertama Program Berkelanjutan Terbaik Se-Nasional

ILUSTRASI. Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan meraih peringkat pertama dari 103 peserta dalam kompetisi program berkelanjutan I-SIM For Regencies 2023 yang digelar Bappenas dan Surveyor Indonesia.


PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN - JAKARTA. Program berkelanjutan yang diusung oleh Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) terpilih menjadi yang terbaik peringkat pertama dalam jang Integrated Sustainability Indonesia Movement (I-SIM) SDG's (Sustainable Development Goal's) For Regencies 2023

I-SIM for Regency merupakan inisiatif berskema rating & awarding untuk meningkatkan integrasi dan kolaborasi ekosistem Sustainable Development Goals (SDGs) atau pembangunan berkelanjutan di tingkat kabupaten.  

Ajang ini digelar oleh Kementerian PPN/Bappenas berkolaborasi dengan PT Surveyor Indonesia, Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi), dan Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD).

Pemkab Tapsel meraih peringkat satu terbaik nasional dari 103 kabupaten yang mengikuti seleksi pada I-SIM for Regencies. Pemkab ini mengusung program bertajuk "Hatabosi dan Kelapa Sawit Berkelanjutan, Integrasi Upaya Pelestarian SDA di Hulu dan Hilir Sungai Batang Toru."

"Kami membawa Hataboshi dan FOKSBI sebagai kearifan lokal yang berjalan 120 tahun dari nenek moyang kita. Bagaimana mengalirkan air untuk memanfaatkan lahan persawahan," ujar Bupati Tapsel Dolly Pasaribu dalam keterangan resminya, Sabtu (11/11).

Baca Juga: Indonesia Targetkan Penerapan Penyimpanan Karbon Regional

Pelestarian kearifan lokal Hatabosi ditujukan untuk mendukung pertanian berkelanjutan dan ketahanan pangan, ketersediaan sumber energi baru terbarukan sekaligus rumah bagi berbagai keanekaragaman hayati. Salah satunya adalah orang utan tapanuli (Pongo tapanuliensis) yang merupakan spesies endemik indonesia. 

Sedangkan Kelapa Sawit Berkelanjutan dalam bentuk 3R yaitu rewetting, revegetation dan revitalization agar sawit di lahan gambut yang rawan terbakar, produktivitas rendah berubah menjadi lahan sawit yang dijaga ketinggian air sehingga mengurangi emisi karbon yg sekaligus meningkatkan produksi sawit dan early warning system.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan,  I-SIM For Regencies yang merupakan bagian dari Konferensi Tahunan SDGs itu diharapkan dapat meneguhkan kembali komitmen pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan nasional dengan seluruh pihak berperan aktif.

Baca Juga: Teknologi Hidrogen Dinilai Akan Jadi Energi Andalan di Masa Depan

Sementara itu, Direktur Utama PT Surveyor Indonesia, M. Haris Witjaksono menjelaskan bahwa I-SIM For Regencies merupakan gerakan inisiatif untuk mendukung keberlanjutan multi-stakeholders dalam mengelola aspek pembangunan berkelanjutan, lingkungan, sosial dan tata kelola, termasuk akselerasi pencapaian SDGs di tingkat Kabupaten. "Melalui program ini, pemerintah Kabupaten dapat mengungkapkan data dan mengukur capaian dalam akselerasi performa capaian tersebut." kata dia. 

Ia ibilang tanggung jawab capaian SDG tidaklah hanya bertumpu pada program yang diselenggarakan oleh pemerintah, namun perlu peran serta stakeholder pada tingkat tapak untuk membangun kolaborasi yang baik agar terjadi akselerasi pencapaian setiap indikatornya.

Smenetara Surveyor Indonesia berperan memberikan inspirasi bahwa setiap unsur anak bangsa harus mampu memberikan kontribusi positif kepada perusahaan, masyarakat, dan negara. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk
Terbaru