IDUL ADHA - JAKARTA. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membagikan sekitar 5.000 boks makanan siap saji yang merupakan olahan daging kurban dalam rangka Idul Adha 1440 Hijriah. Program yang diberi nama Dapur Kurban ini akan digelar pada Senin (12/8).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, makanan siap saji itu akan dimasak langsung oleh koki dari hotel berbintang di Jakarta.
"Tahun ini daging kurban tidak dibagikan mentah, tapi dibagikan sebagai daging yang siap saji, dan yang memasak adalah para chef dari hotel-hotel berbintang," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (9/8).
Baca Juga: Cerita Anies Baswedan setahun tanpa wagub
Anies menyampaikan, makanan siap saji yang dimasak para koki hotel berbintang itu nantinya akan dibagikan kepada masyarakat kurang mampu.
"Biasanya, chef-chef di hotel berbintang ini, hasil racikannya yang enak itu dirasakannya oleh mereka yang sosial ekonominya tengah atas. Insya Allah besok chef-nya dari hotel berbintang, tapi yang merasakan saudara kita yang secara sosial ekonomi masih di bawah," kata Anies.
Anies memastikan, makanan siap saji dalam program Dapur Kurban ini akan dikemas menggunakan besek bambu dengan daun pisang, bukan plastik sekali pakai, sehingga ramah lingkungan.
Baca Juga: Cegah banjir di Jakarta, ini yang dilakukan Pemkot Bogor
Kepala Biro Tata Pemerintahan DKI Jakarta Premi Lasari menyampaikan, daging yang diolah itu berasal dari hewan kurban milik aparatur sipil negara (ASN) Pemprov DKI, pegawai BUMD DKI, dan masyarakat yang disalurkan lewat Korpri dan Baznas DKI.
"Sampai saat ini kita sudah menerima kurang lebih 40 sapi dan beberapa ekor kambing," ucap Premi.
Menurut Premi, hewan kurban itu nantinya akan dipotong di rumah pemotongan hewan (RPH) PD Dharma Jaya. Dharma Jaya kemudian mengirimkan daging kurban itu ke hotel-hotel pada Senin pagi untuk diolah oleh para koki di hotel tersebut.
Siang harinya, pihak kelurahan akan mengambil makanan yang sudah diolah untuk dibagikan kepada masyarakat tidak mampu.
"Ada 9 kelurahan yang memang akan kita distribusikan. Kategorinya adalah mereka yang masuk dalam golongan RW kumuh. Jadi, warga yang tidak mampu dan kumuh berat. Datanya dari Badan Pusat Statistik," kata Premi.
Baca Juga: Anda telat bayar pajak kendaraan? Begini cara menghitung dendanya