STARTUP - TABANAN. Perusahaan akuakultur asal Indonesia eFishery membidik pertumbuhan bisnis yang bombastis pada tahun ini. Startup yang kini resmi menjadi unicorn ini menargetkan pertumbuhan empat kali lipat dari segi pendapatan dibandingkan tahun 2022.
VP of Public Affairs eFishery Muhammad Chairil menjelaskan bahwa eFishery berfokus pada dua subsektor di sektor perikanan, yaitu budidaya ikan air tawar dan budidaya udang vaname. Namun mayoritas pendapatan masih akan didapatkan dari bidang budidaya ikan air tawar.
“Untuk saat ini, karena jumlah petani ikan jauh lebih tinggi daripada petani udang, maka pendapatan eFishery masih didominasi oleh bidang budidaya ikan air tawar,” ujar Chairil ketika dijumpai Kontan di Tabanan, Bali pada Selasa (18/7) lalu.
Baca Juga: Investree Salurkan Pembiayaan Kepada 30.721 UMKM, Didominasi UMKM Ultra Mikro
Pada tahun ini eFishery menargetkan 200.000 petani ikan dan udang dapat bergabung ke dalam ekosistem akuakultur terintegrasi yang diinisiasi oleh eFishery.
Ekosistem akuakultur terintegrasi tersebut meliputi marketplace pakan ikan serta udang, platform penjualan produk ikan dan udang segar secara B2B (Business to Business), serta akses keuangan bagi pembudi daya ikan.
Adapun, hingga saat ini sudah ada 70.000 pembudidaya ikan dan petambang udang di 280 kota di Indonesia sudah memanfaatkan layanan dan produk yang diberikan eFishery.
Sebagai strategi untuk mencapai target bisnis di tahun ini, eFishery akan memaksimalkan 190 eFishery Point yang terdapat di 280 kota/kabupaten di Indonesia. Lewat eFishery Point, pihaknya menjual layanan eFishery dan mendampingi budidaya kepada para petani.
“eFishery juga memiliki aplikasi seperti eFisheryKu untuk pembudidaya ikan dan eFarm untuk pembudidaya udang. Dua aplikasi ini juga menjadi entry point untuk eFishery bermitra dengan petani-petani baru,” kata dia.
Baca Juga: Endeavor Kembali Jaring Entrepreneur Handal Lewat Scale Up Batch 5, Ini Daftarnya
Sebagai salah satu langkah ekspansi bisnis, eFishery juga kini tengah menjajaki potensi ekspor produk udang ke Amerika Serikat.
Chairil bilang, potensi ekspor ke AS sangatlah besar sehingga pihaknya menargetkan rencana itu bisa terealisasi di tahun ini.
“Rencana ekspor tahun ini, yang akan kami prioritaskan itu udang ke amerika. Detailnya belum tahu, tapi permintaan sudah ada dan ekspansinya sudah di plan di akhir tahun ini,” tambah dia.
Nantinya, udang tersebut bakal dipasok dari para petani yang sudah bermitra dengan eFishery yang berasal dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Nusa Tenggara Barat.
Baca Juga: Amartha Peroleh Pendanaan dari Community Investment Management (CIM)
eFishery juga beru saja meraih pendanaan Seri D senilai US$ 200 juta (sekitar Rp3 triliun).
Pendanaan ini akan dimanfaatkan puntuk mengakselerasi target perusahaan dalam mengembangkan komunitas pembudidaya di Indonesia, serta meningkatkan transaksi pakan ikan dan ikan segar di eFishery.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News