Polbangtan Kementan Mendorong Petani Milenial Gunakan KUR

Kamis, 06 Juni 2024 | 12:09 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Polbangtan Kementan Mendorong Petani Milenial Gunakan KUR

Webinar MAF di Pasuruan dihadiri 30 petani muda secara offline dan 60 peserta online, yang dibuka secara online dan dihadiri Kepala Pusdiktan Idha?Widi?Arsanti.


AGRIBISNIS -  JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Webinar Millennial Agriculture Forum (MAF) berupaya mendorong regenerasi pertanian di kalangan generasi muda. Menteri Pertanian  Andi Amran Sulaiman mengajak petani muda memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mendukung usaha pertanian mereka.

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, menyatakan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kostratani menjadi pusat pelatihan pemanfaatan KUR. 

Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS), hasil kerjasama Kementan dengan International Fund for Agriculture Development (IFAD), berkomitmen memfasilitasi petani muda dari hulu ke hilir. Salah satu upayanya adalah menghubungkan petani muda dengan stakeholder termasuk permodalan dan perbankan.

Baca Juga: Kementan Sebut Inovasi CSA Ubah Penyuluhan Pertanian Jadi Lebih Menarik

Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang, sebagai pelaksana Program YESS di Jawa Timur, menggelar Webinar MAF Edisi Tani Akur di P4S Putra Wicaksono, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Rabu (5/6).

Webinar bertajuk "Support Lembaga Keuangan Dalam Ekosistem Pertanian" ini menghadirkan narasumber seperti Dian Fatmawati dari Bank Jatim wilayah Pasuruan, Mochammad Syihabbudin dari Koperasi Produsen Petani Milenial Kabupaten Pasuruan, dan Agus Suwandhono, offtaker komoditas bebek.

Webinar MAF dihadiri 30 petani muda secara offline dan 60 peserta online, serta dibuka oleh Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) Idha Widi Arsanti dan Project Manager PPIU Program YESS Jatim, Acep Hariri.

Baca Juga: Kementan Harap Penerapan Smart Farming Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Acep Hariri berharap MAF dapat memberikan manfaat bagi petani muda, menyoroti semangat dan perhatian terhadap pertanian serta dukungan pemerintah melalui program seperti YESS. 

"Ini adalah upaya nyata regenerasi pertanian dengan dukungan stakeholder sebagai tempat konsultasi dan pendampingan," katanya seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (6/6).

Kapusdiktan Idha Widi Arsanti menekankan pentingnya keberlanjutan dan kolaborasi petani muda dengan koperasi untuk mendorong kemandirian dan menunjang penjualan serta kontinuitas perdagangan. "Dukungan dari Bank Jatim berupa KUR diharapkan dapat membantu menyediakan akses permodalan bagi petani muda," tambahnya.

Dalam sesi talkshow, Isnaini Shadiyah menyoroti pentingnya layanan BDSP untuk mengatasi permasalahan teknis dan nonteknis petani, terutama milenial. Dian Fatmawati menjelaskan bahwa Bank Jatim siap mendukung petani muda mengakses KUR dan mendampingi konsultasi serta literasi keuangan.

Baca Juga: Dorong Generasi Muda Kembali ke Pertanian, Kementan Gelar Open Day

Mochammad Syihabbudin menambahkan, komunitas per klaster komoditas dibentuk untuk mempermudah pendampingan petani. Agus Swandhono menekankan pentingnya permodalan bagi keberlangsungan usaha, terutama dalam memenuhi kebutuhan daging bebek pasca pandemi yang meningkat.

"Jangan malu berwirausaha ternak bebek, karena permintaan tinggi dan stok minim. Secara teknis, ternak bebek mudah dan biaya pakan terjangkau," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru