Polemik Formula E, Pemprov DKI Jakarta ungkap 12 fakta, nomor 11 ada dari BPK

Kamis, 30 September 2021 | 16:25 WIB   Reporter: Ahmad Febrian
Polemik Formula E, Pemprov DKI Jakarta ungkap 12 fakta, nomor 11 ada dari BPK

ILUSTRASI. Motor racing - Formula E - Santiago ePrix - Santiago, Chile - January 26, 2019 HWA Racelab's Stoffel Vandoorne in action during the race REUTERS/Rodrigo Garrido


Keempat. Katanya: besaran komitmen fee Formula E du Jakarta terlalu tinggi dibandingkan kota lain di dunia.

Faktanya:
- Perbandingan komitmen fee antar kota tidka bisa dilakukan scara apple to apple . Beberapa kota menanggung hanpir seluruh biaya penyelenggaraan sedangkan di sebagian kota yg lain FEO banyak meng kover biaya
- Biaya Komitmen fee masing-masing kota atau negara berbeda dipengaruhi oleh, apa saja yg dicover oleh FEO, jarak lokasi dengan kota penyelenggara lain, kapan kota tersebut menjadi tuan rumah semakin akhir semakin tinggi komitmen fee
- Untuk Jakarta ada beberapa faktor yg mempengaruhi pembiayaan, FEO mengcover biaya broadcasting + Penyiaran live di 150 negara. Akomodasi ribuan official selama sekitar 1 bulan. Panggung dan stage, posisi geografis Indonesia membuat biaya logistik yg FEO keluarkan jauh lebih tinggi dsri kota lain di Eropa dan Amerika
- Untuk biaya broadcasting (produksi dan Penyiaran) saja diperkirakan mencapai 2 juta poundsterling

Kelima, Katanya: biaya sebesar Rp 560 miliar bisa digunakan untuk pendidikan, penanggulangan Covid-19 dan lain-lain

Faktanya:
- Tidak betul pelaksanaan Formula E mengabaikan anggaran di sektor lain. Bahkan pembayaran sudah lunas tuntas di tahun 2019
- Penyusunan anggaran mempertimbangkan seluruh aspek dan jangka waktu target (pendek, menengah, panjang)
- Dana pendidikan, penanganan Covid-19 dan lain-lain tetap mendapat prioritas dan dipenuhi secara memadai, bahkan dalam penanganan Covid-19, DKI merupakan yang terbaik di Indonesia. Terkait vaksinasi, Jakarta merupakan salah satu kota yang paling sukses di dunia
- Sama dengan MotorGP Mandalika Maret 2022, Formula E Juni 2022 merupakan investasi jangka menengah dan panjang untuk mendongkrak citra Indonesia dan membuka peluang yang lebih luas di masa mendatang termasuk untuk bidang pariwisata, investasi, dan perdagangan dunia
- Sebagai informasi, Pemprov DKI mengeluarkan biaya dari APBD sebesar Rp 750 miliar untuk membangun equestrian (arena pacuan kuda) dan velodrome (arena balap sepeda) dalam rangka mendukung pelaksanaan Asian Games 2018. Fasilitas itu digunakan utamanya hanya satu kali, yaitu saat Asian Games 2018. Biaya ini pun tidak dianggap sebagai pengabaian anggaran pendidikan ataupun anggaran kesehatan karena masing-masing anggaran sudah memiliki posnya

Keenam,  Katanya: Formula E tidak membantu memulihkan ekonomi pasca Covid-19

Faktanya:
- Formula E memberikan dampak finansial, dampak ekonomi, dan dampak reputasional
- Dampak ekonomi adalah multiplier efek yang ditimbulkan oleh gelaran Formula E
- Dampak reputasional memberi pesan bahwa Indonesia back to business
- Dampak finansial merupakan keuntungan yang didapatkan oleh Jakpro


Ketujuh,  Katanya: Formula E tidak berdampak pada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Bahkan 70% UMKM di Montreal merugi, di Bern penyelenggara merugi.

Faktanya:
-Berbeda dengan negara lain, Formula E di Jakarta bukanlah event satu hari saja. Tetapi merupakan rangkaian acara selama beberapa bulan menjelang dan setelah event sehingga dampak yang dihasilkan akan sangat berbeda
- Berbagai program yang melibatkan UMKM akan dilaksanakan oleh Dinas UMKM dan Jakarta Experience Board (BUMD), bekerja sama dengan swasta dan masyarakat luas.
- Aktivitas seperti festival, bazaar, pameran, konser, promo, bersama, konvensi/seminar, diyakini mampu mendongkrak ekonomi UMKM.

Kedelapan. Katanya: Formula E makin tidak populer, karena tiga pabrikan besar meninggalkan Formula E.

Faktanya:
- Pengunduran diri pabrikan adalah hal yang biasa dalam event balap internasional misalnya MotoGP, Formula 1, dan World Rally Championship (WRC), ini lebih dikarenakan strategi jangka panjang mereka, bukan karena kinerja event balap
- Menurut majalah Forbes (Mei 2021) popularitas Formula E yang merupakan gelaran balapan terbesar ke-3 di dunia ini terus meningkat. Ia disiarkan oleh 40 media internasional dan disaksikan di 150 negara di 6 benua.
- Season 6 (Tahun 2019) disaksikan oleh 400 juta pemirsa secara live.
- Mengingat penikmat Formula E kebanyakan adalah para millennials, diperkirakan popularitas Formula E di masa mendatang akan lebih tinggi, apalagi ini sejalan dengan trend otomotif global menuju kendaraan listrik
- Saat ini Formula E diikuti oleh 12 tim dan 7 pabrikan mobil termasuk di antaranya Jaguar, Porsche, Nissan, Penske, Nio, DS Tech, dan Mahindra. Jumlah pabrikan dan tim yang terlibat lebih banyak dari balapan lain. misalnya MotoGP diikuti oleh 12 tim dan 6 pabrikan (Aprilia, Ducati, Honda, Yamaha, Suzuki dan KTM), lalu Formula 1 yang diikuti oleh 10 tim dan 4 pabrikan (Renault, Ferrari, Honda dan Mercedes) dan WRC diikuti oleh 4 pabrikan (Toyota, Ford, Hyundai dan Citroen).

Editor: Ahmad Febrian
Terbaru