Potensi wisata Labuan Bajo terhadang keterbatasan infrastruktur

Senin, 23 September 2019 | 12:03 WIB   Reporter: Lidya Yuniartha
Potensi wisata Labuan Bajo terhadang keterbatasan infrastruktur


INFRASTRUKTUR DAERAH - PAGI itu Pelabuhan Labuan Bajo tampak sepi. Namun, banyak aktivitas yang dilakoni. Para awak kapal yang sibuk membersihkan kapalnya, truk-truk barang yang berlalu lalang, para wisatawan yang siap-siap memasuki kapal, hingga pekerja bangunan yang sibuk mengerjakan bagiannya masing-masing.

Memang, saat memasuki Pelabuhan Labuan Bajo, aktivitas pembangunan masih terlihat dimana-mana. Pelabuhan ini masih membutuhkan perluasan. Lahan seluas 1 hektare itu belum cukup menampung ratusan kapal yang ada.

Apalagi, pelabuhan tersebut tak hanya melayani kapal-kapal penumpang dan wisata, tetapi juga digunakan sebagai tempat persinggahan kapal barang.

Saat ini, Pelabuhan Labuan Bajo sudah memiliki 1 ruang tunggu, dermaga sepanjang 245 meter, dan 4 jembatan sebagai tempat pengunjung berlalu lalang. Dari 4 jembatan tersebut, 1 jembatan masih dalam pembangunan.

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, frekuensi kunjungan kapal Pelni mencapai 4 kali setiap minggu dengan 200 penumpang yang naik turun. Ada 60 kapal yang setiap hari melakukan wisata.  Bahkan, ada kapal cruise 1 kali per bulan yang berlabuh di perairan Pulau Komodo.

frekuensi kunjungan kapal

Untuk kapal barang, terdapat kapal kontainer yang singgah 1 kali per minggu, kapal roro 3 kali setiap minggu, dan kapal layar motor (KLM) 2 kali setiap minggu.

Editor: Yudho Winarto

Terbaru