Eva mengaku, untuk bisa menarik wisatawan khususnya kelas menengah ke atas, perlu perbaikan infrasrtuktur yang masif di Labuan Bajo.
Tak hanya di pelabuhan, infrastruktur sekitarnya pun harus ditingkatkan. Adanya Kawasan Terpadu Marina Labuan Bajo yang sedang dalam tahap pembangunan pun dianggap menjadi salah satu daya tarik.
"Sebetulnya kalau menegah atas, mereka tertarik pada fasilitas yang ada di sini [Labuan Bajo]. Kalau mereka ikut trip, mereka juga berpikir apa yang bisa didapatkan selain dari trip yang diikuti. Sementara fasilitas infrastrukturnya minim, jadi mau tidak mau kita menjual leisure yang ada di kapal saja," tutur Eva.
Sementara itu, Dwikora menyebut saat ini kedalaman laut di dermaga sekitar 12 meter. Dia mengaku, banyak kapal wisata yang berukuran besar yang lebih memilih untuk berlabuh di tengah laut karena alasan kenyamanan.
Dia pun mengatakan, di Pelabuhan Labuan Bajo, kapal yang tak memiliki kegaitan diharuskan keluar dari pelabuhan sehingga kapal-kapal lain bisa beraktivitas dengan baik.
Dwikora mengakui masih banyak perbaikan infrastuktur yang diperlukan untuk menarik wisatawan ke Labuan Bajo. Dia berharap, Pelabuhan Labuan Bajo menjadi seperti bandara internasional.
"Dengan meningkatnya wisatawan mancangera dan domestik kita membutuhkan pembenahan. Kita menginginkan pelabuhan itu harus seperti bandara internasional. Keluar masuk peenumpang itu harus ada detectornya. jadi kita bisa mendeteksi apakah mereka membawa barang yang dilarang atau tidak. Kalau sekarang kan semuanya manual," jelas Dwikora.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News