Rehabilitasi dan penataan waduk Muara Nusa Dua tingkatkan kapasitas pasokan air baku

Jumat, 14 Juni 2019 | 20:11 WIB   Reporter: Handoyo
Rehabilitasi dan penataan waduk Muara Nusa Dua tingkatkan kapasitas pasokan air baku


INFRASTRUKTUR DAERAH - BALI. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) juga terus melakukan pemeliharaan danau dan waduk sebagai tampungan air untuk pemenuhan kebutuhan air baku, salah satunya adalah rehabilitasi Waduk Muara Nusa Dua, Denpasar, Bali. 

Rehabilitasi tersebut bertujuan untuk mengembalikan daya tampung optimal waduk yang terus menurun akibat sedimentasi. 

Presiden Jokowi dalam tinjauannya ke lokasi pekerjaan rehabilitasi Waduk Muara Nusa Dua mengatakan, waduk seluas 35 hektar tersebut berperan penting dalam memasok air baku pada kawasan pariwisata utama di Bali, yakni kawasan Kuta, Benoa, Nusa Dua dan sekitar Bandara I Ngurah Rai. 

"Saat ini progresnya sudah sekitar 80% dan akan diselesaikan akhir Desember 2019. Saya melihat dari sisi pengerjaan kelihatan rapi, nanti sisi kanan kirinya akan dibangun resto dan kafe. Kalau fungsinya tidak hanya untuk air baku, namun juga untuk wisata lebih bagus," kata Presiden Jokowi di Bali, Jumat (14/6). 

Sementara, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono  mengatakan, Waduk Muara Nusa Dua selesai dibangun pada tahun 1996 dengan daya tampung 770.000 m³ dan menjadi waduk pertama di Indonesia yang dibangun di muara sungai. 

"Karena ini muara, maka airnya terus mengalir dan permasalahannya adalah sampah karena aliran sungainya melewati Kota Denpasar. Dua tahun lalu, saya kesini penuh sampah dan kumuh, karena belum pernah direhab maka kami programkan," ujarnya. 

Sebelum direhabilitasi, menurut Menteri Basuki waduk tersebut hanya mampu memasok kebutuhan air baku sebesar 300 liter per detik. Saat ini sudah dikeruk dan dikembalikan lagi kapasitasnya. 

"Sekarang setelah direhab meningkat jadi 500 liter per detik yang bisa langsung dimanfaatkan oleh PDAM Kabupaten Badung, karena di situ sudah ada kantor dan intake-nya," kata Menteri Basuki. 

Selain untuk memasok kebutuhan air baku, ditambahkan Menteri Basuki bahwa waduk tersebut juga dilengkapi bendung gerak/karet yang berfungsi sebagai pengendali banjir. "Ada dua span bendung karet, sehingga kalau lagi banjir itu dibuka bisa melepas air (flushing) ke laut," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru